Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inisiatif China yang Wajib Ditiru, Bangkitkan Listrik Hijau lewat Restorasi Ekosistem

Kompas.com - 02/05/2025, 16:25 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

Peningkatan signifikan dalam tutupan vegetasi menjadi faktor kunci dalam mengurangi masalah erosi dan sedimentasi ini.

Meskipun demikian, studi ini juga menyoroti adanya pertukaran yang perlu dipertimbangkan, di mana peningkatan evapotranspirasi akibat tutupan vegetasi yang lebih luas menyebabkan penurunan limpasan air yang tersedia untuk pembangkit listrik tenaga air.

Oleh karena itu, para peneliti menekankan perlunya pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor ini dalam menyeimbangkan upaya restorasi ekologis dengan kebutuhan produksi energi.

Secara lebih luas, pelajaran yang diperoleh dari keberhasilan restorasi ekologis di Sungai Kuning memberikan wawasan berharga bagi pengelola waduk di seluruh dunia yang menghadapi masalah sedimentasi serupa.

Penerapan strategi pengelolaan daerah aliran sungai yang terintegrasi ini memiliki potensi untuk diterapkan di berbagai wilayah, menawarkan kerangka kerja adaptif bagi negara-negara yang berupaya mengoptimalkan sumber daya pembangkit listrik tenaga air mereka.

Meskipun kapasitas penyimpanan sedimen Waduk Xiaolangdi diproyeksikan akan habis pada tahun 2024, kolaborasi antara praktik ekologis dan pengelolaan sedimen memberikan harapan untuk keberlanjutan infrastruktur pembangkit listrik tenaga air ini di masa depan.

Pertanyaan mendasar yang perlu terus dijawab adalah bagaimana praktik pengelolaan daerah aliran sungai dapat diterapkan secara efektif untuk menyeimbangkan antara kesehatan ekologis dan produksi energi, tidak hanya untuk Waduk Xiaolangdi tetapi juga untuk fasilitas pembangkit listrik tenaga air lainnya di seluruh dunia. (Ade S/National Geographic Indonesia)

Baca juga: Bagaimana Pompa Air Tenaga Surya Membebaskan Perempuan di Pandan Indah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
LSM/Figur
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pemerintah
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
Swasta
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Swasta
Peluang 'Green Jobs' di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
Peluang "Green Jobs" di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
LSM/Figur
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
Pemerintah
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
BUMN
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
LSM/Figur
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
LSM/Figur
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
Pemerintah
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Pemerintah
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Swasta
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Swasta
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
Pemerintah
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau