Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sustainable Ekstraksi Nikel Ditemukan, Indonesia Perlu Jajaki

Kompas.com - 02/05/2025, 19:01 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demi melawan perubahan iklim dan menuju industri yang netral karbon, kita harus serius memangkas emisi karbon.

Salah satu caranya? Transformasi dalam transportasi, dari yang semula didayai bensin atau solar menjadi listrik.

Tapi tunggu dulu, ada satu bahan penting yang jadi penopang transisi ini: nikel. Logam ini dibutuhkan untuk membuat baterai kendaraan listrik dan baja tahan karat.

Menurut proyeksi, permintaan global akan nikel bisa naik dua kali lipat pada 2040 karena tren elektrifikasi makin kencang.

Tapi di balik pentingnya nikel, proses produksinya justru bisa jadi bumerang. Polusi dan emisi tinggi soalnya. 

Baca juga: Menilik Potensi Indonesia Produksi Baterai dari Nikel Dalam Negeri

Ekstraksi Berbasis Hidrogen, Solusi Ramah Lingkungan

Kabar baik datang dari para ilmuwan di Max Planck Institute for Sustainable Materials (MPI-SusMat).

Mereka berhasil menemukan cara baru dan jauh lebih ramah lingkungan untuk mengekstraksi nikel—pakai hidrogen. Mereka memublikasikannya di jurnal Nature

"Jika terus memproduksi nikel dengan cara konvensional untuk elektrifikasi, kita hanya bikin masalah baru daripada menyelesaikannya," jelas Ubaid Manzoor, Ph.D., peneliti MPI-SusMat.

Biasanya, produksi nikel menghasilkan sekitar 20 ton karbon dioksida per ton nikel karena menggunakan bahan kimia dan bahan bakar berbasis karbon.

Nah, metode baru ini memadukan seluruh proses—dari pemanasan, peleburan, hingga pemurnian—dalam satu tungku saja.

Hasilnya? Paduan feronikel berkualitas tinggi dengan kadar kotoran super minim, jadi nggak perlu dimurnikan lagi.

Lebih bagus lagi, cara ini bisa hemat energi sampai 18 persen, kurangi emisi karbon sampai 84 persen.

Baca juga: Lancarkan Ekspor Nikel, Pemerintah Harus Lakukan Lobi ke AS

Lebih Banyak Bijih, Lebih Banyak Peluang

Metode ini tidak cuma ramah lingkungan, tapi juga bisa pakai lebih banyak jenis bijih nikel, termasuk yang selama ini dianggap kurang berkualitas.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Swasta
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pemerintah
KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia
KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia
Pemerintah
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
BUMN
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
Pemerintah
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
LSM/Figur
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Pemerintah
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Pemerintah
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau