Tahun pertama adalah pelatihan dan edukasi kepada masyarakat. Tahun kedua dan ketiga adalah co-creation atau aksi kolaboratif yang melibatkan semua elemen masyarakat. Terakhir, tahun keempat dan kelima adalah mentoring.
Dia menuturkan, rasa memiliki PLTS sebenarnya sudah dipupuk sejak tahun pertama program dimulai.
"Tapi orang enggak sadar sampai tahun ketiga. Melalui berbagai masalah yang dilewati, mereka akan terpupuk rasa memiliki," papar Dedy.
Baca juga: Pengembangan Energi Terbarukan Pecahkan Rekor Lagi, PLTS Paling Banyak
Selain memberikan listrik kepada warga, kehadiran PLTS di Desa Mata Redi juga mengaktifkan berbagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Direktur BUMDes Hali Dewa Yanti Sada Mura mengatakan, program pemberdayaan yang sudah dilakukan meliputi pembuatan minyak serai wangi, minyak kemiri, hingga pelatihan pertukangan kayu.
Program pemberdayaan tersebut melibatkan para perempuan yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) serta para remaja di desa Mata Redi.
"Semenjak saya bergabung, di situ kami difasilitasi dengan berbagai kegiatan, pelatihan-pelatihan dari Mentari," ucap Yanti.
Berbagai peralatan tersebut dapat dioperasikan berkat listrik yang dihasilkan oleh PLTS di desa. BUMDes bertugas menyerap dan memasarkan hasil produksi dari upaya pemberdayaan warga itu.
Baca juga: Pertama di Indonesia, PLTS dengan Baterai dalam Kontainer Dibangun di Jambi
Dengan adanya listrik pula, akses warga untuk memasarkan produk-produknya juga lebih mudah.
Sebelum ada listrik, warga harus menuju ke desa terdekat yang sudah dialiri listrik dengan waktu tempuh sekitar setengah jam lamanya hanya untuk mengisi daya ponsel. Kini, warga bisa leluasa mengisi daya ponselnya tanpa perlu keluar rumah.
"Artinya dengan hadirnya PLTS, berarti disitu terang sudah ada. Karena dengan begitu adanya terang, semua akses-akses yang sudah macam sekarang, seperti media sosial, kami sudah bisa mengikuti," ujar Yanti.
Kehadiran listrik dari PLTS di Desa Mata Redi ternyata bukan sekadar membawa terang dari gelap gulita.
Lebih dari itu, listrik dari PLTS bisa memberikan peluang ekonomi dan pemberdayaan yang lebih besar dengan peibatan masyarakat yang lebih luas.
Baca juga: Setelah PLTS Booming, China Bakal Pangkas Subsidi Energi Bersih
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya