Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singa Asia di India Naik Jadi 891 Ekor, Bukti Kesuksesan Konservasi

Kompas.com - 23/05/2025, 18:39 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Populasi singa Asia di India meningkat menjadi 891 ekor, menurut data sensus lima tahunan yang dirilis Rabu (21/5/2025).

Mantan anggota dewan satwa liar negara bagian, Priyavrat Gadhvi, menyatakan bahwa hasil ini mencerminkan keberhasilan konservasi.

Kepala Menteri Gujarat, Bhupendra Patel, menyebut, populasi singa yang hanya berjumlah 304 ekor pada 1995 telah mengalami pertumbuhan stabil dalam tiga dekade terakhir.

“Pada tahun 2020, jumlahnya adalah 674 ekor, dan kini telah meningkat menjadi 891 ekor,” ujar Bhupendra sebagaimana dikutip dari CNA pada Jumat (23/5/2025).

Singa Asia pernah berada di ambang kepunahan, hanya tersisa 20 ekor pada 1913 akibat perburuan dan perambahan manusia.

Baca juga: Bayi Orangutan Sumatera Lahir di Riau, Dinamai Ade

Kini, singa Asia hanya bertahan sebagai populasi terisolasi di suaka margasatwa Gir, negara bagian Gujarat, India barat.

Meski populasi meningkat, WWF memperingatkan bahwa singa Asia masih menghadapi risiko perkawinan sedarah, karena hanya hidup sebagai satu subpopulasi tunggal di satu lokasi.

Singa menjadi simbol kebanggaan India, khususnya di wilayah Saurashtra, Gujarat, tempat manusia dan satwa liar hidup berdampingan.

Penduduk lokal, seperti suku peternak sapi, tinggal berdampingan dengan satwa liar, dan tidak jarang terlihat kawanan singa menyeberangi jalan raya, ditonton para pengendara.

Singa juga menjadi daya tarik utama wisata alam, bersanding dengan macan tutul, macan kumbang, dan kucing besar lainnya yang hidup di kawasan tersebut.

Setiap tahun, sekitar 550.000 wisatawan mengunjungi taman margasatwa Gir, menumpang jip terbuka untuk mengamati predator di habitat alaminya.

Karena populasi singa Asia hanya ada di satu lokasi, mereka tetap rentan terhadap ancaman seperti epidemi atau kebakaran hutan besar yang dapat mengancam kelangsungan spesies ini.

Baca juga: Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
WHO: Panas Ekstrem akibat Perubahan Iklim Bikin Pekerja Stres
WHO: Panas Ekstrem akibat Perubahan Iklim Bikin Pekerja Stres
Pemerintah
Inovasi Semen Super-Dingin, Berpotensi Cegah Bangunan Simpan Panas
Inovasi Semen Super-Dingin, Berpotensi Cegah Bangunan Simpan Panas
LSM/Figur
Kemenhut Translokasi Badak Jawa untuk Perbanyak Populasi
Kemenhut Translokasi Badak Jawa untuk Perbanyak Populasi
Pemerintah
IPB Dorong Terwujudnya Sistem Pangan Berkelanjutan untuk Hindari Konflik Global
IPB Dorong Terwujudnya Sistem Pangan Berkelanjutan untuk Hindari Konflik Global
Pemerintah
Wisatawan Melonjak, Ilmuwan Peringatkan Bahaya Polusi di Antartika
Wisatawan Melonjak, Ilmuwan Peringatkan Bahaya Polusi di Antartika
LSM/Figur
WVI Gelar KREASI, Program Edukasi Anak Indonesia Lewat Pembuatan Buku
WVI Gelar KREASI, Program Edukasi Anak Indonesia Lewat Pembuatan Buku
LSM/Figur
Ilmuwan Kembangkan Alternatif Minyak Sawit Ramah Lingkungan
Ilmuwan Kembangkan Alternatif Minyak Sawit Ramah Lingkungan
Pemerintah
Stok Ikan di Laut Jawa Turun Drastis, Pencemaran Plastik Salah Satu Penyebabnya
Stok Ikan di Laut Jawa Turun Drastis, Pencemaran Plastik Salah Satu Penyebabnya
LSM/Figur
Gagal Sepakat, Pembicaraan Perjanjian Plastik Dunia Berakhir Tanpa Solusi
Gagal Sepakat, Pembicaraan Perjanjian Plastik Dunia Berakhir Tanpa Solusi
Pemerintah
Bahaya di Balik Plastik yang Jadi Andalan, Ada Risiko Kanker hingga Fertilitas
Bahaya di Balik Plastik yang Jadi Andalan, Ada Risiko Kanker hingga Fertilitas
Pemerintah
Plastik Sumbang 15 Persen Emisi Global, dan Konsumsinya Diprediksi Melonjak
Plastik Sumbang 15 Persen Emisi Global, dan Konsumsinya Diprediksi Melonjak
LSM/Figur
Krisis Iklim Ganggu Musim Puncak Pariwisata di Turki
Krisis Iklim Ganggu Musim Puncak Pariwisata di Turki
Pemerintah
Dukung Dekarbonisasi, Astra Property Tanam 500 Mangrove di Pulau Pramuka
Dukung Dekarbonisasi, Astra Property Tanam 500 Mangrove di Pulau Pramuka
Swasta
Siswa SMA Lakukan Aksi Peduli Lingkungan Usai Ikut Program ASRI KG Media
Siswa SMA Lakukan Aksi Peduli Lingkungan Usai Ikut Program ASRI KG Media
Pemerintah
Perambahan Ilegal, 500 Hektare Lahan Mangrove di Aceh Dibuka untuk Sawit
Perambahan Ilegal, 500 Hektare Lahan Mangrove di Aceh Dibuka untuk Sawit
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau