Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade Militer AS Diprediksi Hasilkan 2 Juta Kg Emisi Karbon

Kompas.com - 14/06/2025, 19:48 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Institute for Policy Studies memperkirakan parade militer Amerika Serikat akan menghasilkan 2 juta kilogram (kg) emisi, setara dengan jumlah yang dihasilkan dari produksi 67 juta kantong plastik.

Dikutip dari The Guardian, Sabtu (14/6/2025), parade militer yang dicanangkan Presiden AS, Donald Trump, akan melibatkan ribuan tentara, puluhan tank, dan pengangkut personel lapis baja yang melintas di jalan ibu kota.

Selain itu, kegiatan perayaan ulang tahun ke-250 Angkatan Darat AS itu menghadirkan parade 50 helikopter, pesawat tempur Mustang, dan pesawat pengebom B-25 Mitchell.

"Emisi yang dihasilkan parade tersebut mengerikan, dan acara itu sendiri merupakan peringatan terkait prioritas Trump," ujar Direktur Program Institute for Policy Studies, Lindsay Koshgarian.

Baca juga: AS Bakal Hapus Batas Emisi Pembangkit, Klaim Dampaknya Tak Signifikan

Tim peneliti mengukur emisi dengan data dari Badan Energi Internasional dan informasi yang bisa diakses publik. Koshgarian menyebut, peneliti mengalkulasi emisi tidak hanya dari rute parade, tetapi juga pengangkutan kendaraan ke acara.

Di sisi lain, Institute for Policy Studies turut menyoroti aktivitas militer AS yang menghasilkan setidaknya 5,5 persen emisi gas rumah kaca. Jumlahnya melebih total emisi Jepang di tahun 2022.

“Parade ini hadir bersamaan dengan usulan anggaran Pentagon sebesar 1 triliun dollar AS, disertai pemotongan besar-besaran untuk perawatan kesehatan, program pangan, dan serangan ideologis terhadap program iklim baik di Pentagon maupun di seluruh pemerintahan,” papar Koshgarian.

"Makin banyak yang kami belanjakan untuk mengirim tank dan helikopter yang boros bahan bakar ini ke seluruh dunia, makin sedikit yang kami miliki untuk melindungi rakyat, komunitas, dan planet," imbuh dia.

Padahal, ia menilai, biaya senilai 45 juta dollar AS yang dipakai dalam parade akan cukup mendanai program-program yang telah dihapus Trump. Termasuk dua kantor penegakan perlindungan spesies yang terancam punah serta pengembangan vaksin HIV di Afrika Selatan.

Baca juga: Kurangi Emisi, Jepang Berencana Pakai Kekuatan Rumput Laut

Sebelumnya, Juru Bicara Angkatan Darat AS, Kolonel Dave Butler mengatakan kepada Associated Press bahwa pihaknya ingin menjadikan parade militer sebagai acara yang dapat dirayakan oleh seluruh bangsa.

Namun, muncul kekhawatiran mengenai biaya yang sangat mahal untuk menyelenggarakan acara semacam itu.

"Kami ingin warga Amerika mengenal Angkatan Darat AS dan prajurit mereka. Sebuah parade mungkin menjadi bagian dari itu, dan kami pikir itu akan menjadi tambahan yang sangat baik untuk apa yang telah kami rencanakan," kata Butler.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
LSM/Figur
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Pemerintah
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Pemerintah
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
BUMN
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Pemerintah
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
LSM/Figur
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
LSM/Figur
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
BUMN
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
Pemerintah
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Pemerintah
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Swasta
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Swasta
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Pemerintah
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Pemerintah
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau