JAKARTA, KOMPAS.com - Institut Teknologi PLN (ITPLN) menggandeng Perkumpulan Praktisi Pendingin dan Tata Udara (APITU) Indonesia untuk menyerap pekerja di sektor ketenagalistrikan dalam rangka mendorong tren pertumbuhan green jobs.
Rektor ITPLN, Iwa Garniwa, mengatakan kerja sama tersebut dilakukan seiring dengan kebutuhan tenaga kerja di bidang tata udara dan pendingin yang meningkat di tengah tuntutan efisiensi energi.
Dia menjelaskan, program ini mempersiapkan lulusan yang siap bekerja di industri heating, ventilation, air conditioning, and refrigeration (HVACR).
"Saya kira sekali lagi, efisien itu bisa terbentuk di dalam AC atau HVAC itu adalah menurunkan kebutuhan energi listrik," ujar Iwa saat ditemui usai Peluncuran Program Sekolah Vokasi Ikatan Kerja D3 ITPLN di Jakarta Barat, Jumat (13/6/2025).
Baca juga: Potensi Green Jobs dari RUPTL 2025 - 2034 Perlu Dibarengi Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja
Menurut Iwa, tantangan di bidang peralatan pendingin udara saat ini ialah teknologi freon yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, program kerja sama ITPLN dan AIPTU sekaligus mempersiapkan lulusannya bisa merespons kebutuhan energi.
Terlebih saat ini listrik terbesar masih disuplai dari energi fosil berupa batu bara.
"Green jobs itu terkait bagaimana menurunkan emisi, sehingga para ahli yang kami harapkan lulusan ini mindsetnya adalah menurunkan emisi. Saya kira perkembangan dunia teknologi pendingin juga mengarahnya kepada menurunkan emisi dan konsumsi listrik," jelas Iwa.
Ketua Umum APITU, Agus Susilo, menjelaskan saat ini industri pendingin udara atau AC telah bertransisi dari freon jenis lama ke freon yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Sejak tahun 2000-an banyak industri yang masih menggunakan jenis freon R22, namun kini beralih ke jenis R32.
"Ini juga akan menjadi perhatian juga oleh pemerintah bagaimana setiap produksi AC yang ada sekarang harus sudah menggunakan freon yang lebih ramah lingkungan, yaitu R32 dan yang hemat energi. Nah ini juga mungkin sejalan dengan tujuan dari ITPLN," ucap Agus.
Baca juga: Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV
Pihaknya meyakini, program Ikatan Kerja ITPLN menjadi solusi konkret dalam menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor teknik pendingin dan tata udara.
Adapun Program Sekolah Vokasi Ikatan Kerja ITPLN akan membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026. Sebanyak 100 lulusan terbaik langsung disalurkan bekerja di perusahaan raksasa mitra APITU.
ITPLN berencana menjalin kerja sama dengan asosiasi produsen peralatan listrik Indonesia sehingga lebih banyak industri lainnya ke depan terkait dengan rantai pasok bisnis transisi energi. Nantinya, mahasiswa ITPLN di program vokasi itu mendapatkan pelatihan serta sertifikasi keahlian.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya