JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Riset Oseanografi (PRO) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa dugong turut menjaga keseimbangan iklim.
Peneliti PRO BRIN, Sekar Mira, menjelaskan di lautan, dugong berinteraksi dengan padang lamun yang menjadi rumah sekaligus makanan utamanya. Perilaku mamalia ini memengaruhi cadangan maupun aliran karbon di ekosistem pesisir khususnya padang lamun.
"Peran dugong dalam ekosistem laut tidak hanya sebagai pemakan lamun, tapi juga sebagai penggerak proses ekologi yang lebih luas, termasuk dalam mitigasi perubahan iklim," kata Mira dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).
Aktivitas dugong termasuk makanan, ekskresi, hingga interaksinya dengan lamun berkontribusi pada siklus karbon di wilayah pesisir. Penelitiannya menunjukkan, dugong menjadi indikator kesehatan padang lamun serta karbon biru di laut.
Baca juga: Isu Emisi Karbon Tenggelam
“Selama ini, kita tahu bahwa lamun menyimpan karbon biru. Sedangkan spesies ini satu-satunya jenis mamalia laut yang benar-benar hanya mengandalkan vegetasi atau seagrass sebagai makanan utama,” tutur dia.
Mira menyebutkan jejak makan dugong turut berpengaruh terhadap laju pertumbuhan lamun dan mempercepat proses siklus biomassa ke dalam sedimen.
"Ini berpotensi meningkatkan penyimpanan karbon jangka panjang," imbuh Mira.
Kata dia, interaksi dugong dengan lamun juga bisa meningkatkan proses dekomposisi dan penyerapan karbon di sedimen. Kondisi itu menjadikannya sebagai bagian dari solusi ekosistem terhadap perubahan iklim.
Baca juga: Jaga Padang Lamun Penting untuk Konservasi Dugong
Mira berpandangan, penelitian ini memperlihatkan bahwa dugong bukan hanya bagian dari keanekaragaman hayati laut. Tetapi juga berperan penting dalam stabilitas iklim melalui ekosistem pesisir.
Karenanya, dia berharap agar hasil risetnya dapat mendukung perumusan kebijakan konservasi berbasis sains dan memperkuat integrasi karbon biru dalam agenda mitigasi perubahan iklim nasional.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya