Dari sisi pelestarian keanekaragaman hayati, Jababeka juga aktif dalam sejumlah program, seperti Mangrove Planting Jababeka Ecoweek, Preservasi Tanaman Langka, Konservasi Rusa di Ranca Upas, pengembangan Urban Farming, hingga pendirian Botanical Garden.
Baca juga: Lampaui Target, Marketing Sales Jababeka Capai Rp 3,19 triliun
Ke depan, Jababeka juga tengah menyiapkan recycle air waste dan drainase. Tujuannya, untuk memperkuat ketahanan air serta pengelolaan sampah mandiri di kawasan.
Upaya tersebut juga menjadi bagian dari visi besar Jababeka untuk memperluas net zero industrial cluster community (NZICC).
Pada kesempatan sama, Hanif turut meninjau instalasi IFAS terbaru dan menanam pohon buah kepel atau burahol (Stelechocarpus burahol), tanaman langka khas Indonesia, sebagai simbol komitmen pelestarian lingkungan.
Ia menyebut bahwa inisiatif Jababeka dapat menjadi rujukan nasional dalam pengembangan kawasan industri yang tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga lingkungan.
Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Tak Pengaruhi Kawasan Industri Jababeka
Sebagai wujud kolaborasi ke depan, disepakati secara prinsip pembentukan desk bersama antara (Kementerian LH/BPLH), dinas lingkungan hidup, dan pengelola kawasan untuk mempercepat pelayanan serta pembinaan.
Jababeka berharap, Kementerian LH/BPLH dapat memfasilitasi pembentukan pusat riset lingkungan hidup di President University yang memiliki Fakultas Teknik Lingkungan dan selama ini telah bekerja sama dengan industri di dalam dan luar kawasan.
Dengan capaian dan inovasi yang terus berkembang, Jababeka menunjukkan bahwa kawasan industri tidak hanya bisa tumbuh secara ekonomi, tetapi juga menjadi pelopor dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya