Sayangnya karena beragam kompleksitas, proses pengesahan SRAK selama ini mandedg di tingkat pemerintah.
“Sebagai update pada tahun ini, Forum Harimau Kita sedang bersiap untuk menggulirkan pembahasan SRAK lagi bersama Kemenhut,” tukasnya.
Tomi menuturkan, “Tanpa pembaharuan SRAK, dukungan terhadap konservasi harimau menurun dalam beberapa tahun ini dan kita tidak memiliki posisi tawar dalam lanskap konservasi harimau global.”
Selain itu, banyak konflik akan diselesaikan secara seragam. Misalnya, konflik warga dengan harimau yang berakhir dengan penangkapan satwa tersebut.
Erlinda menuturkan, ke depan konservasi harimau perlu menentukan setidaknya dua kemajuan, yaitu pendataan dan penegakan hukum.
“Selama ini kita belum pernah melakukan pendataan yang benar-benar menyeluruh. Padahal data penting sebagai pijakan,” katanya.
Baca juga: BKSDA Aceh Beri Panduan Cegah Konflik Manusia dengan Harimau Sumatera
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya