Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan

Kompas.com - 19/08/2025, 10:50 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Svarna Bhumi Award 2025, ajang penghargaan bagi individu atau komunitas yang telah berkontribusi nyata untuk sektor pertanian nasional.

Program tahunan ini memberikan apresiasi kepada para pejuang pangan, baik petani maupun pegiat pangan lainnya yang telah memberikan dampak positif pada ketahanan pangan nasional dan masyarakat.

Sebagai informasi, Svarna Bhumi Award tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga sejak pertama kali dilaksanakan pada 2023. Program ini diselenggarakan atas kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan Yayasan Benih Baik.

Sosok yang akan menerima penghargaan merupakan individu dengan beragam latar belakang yang telah menjalankan inovasi dan memberikan dampak yang signifikan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan terhadap sektor pertanian nasional.

Proses seleksi dilakukan secara ketat dan kolaboratif oleh dewan juri lintas bidang, antara lain Rahmad Pribadi (Direktur Utama Pupuk Indonesia), Rhenald Kasali (Akademisi dan penggiat Rumah Perubahan), Andy F. Noya (Pendiri Yayasan Benih Baik), Prilly Latuconsina (Aktivis sosial dan lingkungan, Expert Panel Yayasan BUMN), serta Tri Mumpuni (Penggiat sosial dan lingkungan).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan, tema besar Svarna Bhumi Award 2025 adalah "Swasembada Pangan Menuju Kemandirian Bangsa". Tema ini dipilih karena sebuah bangsa tidak mungkin bisa mandiri, tanpa swasembada pangan.

Dia juga menyebutkan bahwa hadirnya Svarna Bhumi Award 2025 menjadi wujud komitmen Pupuk Indonesia untuk memastikan ekosistem pangan terjaga dengan baik.

“Ketahanan pangan tidak sekadar menyediakan pupuk kepada sektor pertanian, tetapi juga menjaga ekosistem pertanian dan pangan secara keseluruhan," tegas Rahmad Pribadi.

"Para pahlawan-pahlawan pangan yang kita berikan penghargaan ini merupakan bagian penting dari ekosistem, di mana mereka konsisten berinovasi secara gigih dan tanpa pamrih yang tidak hanya memikirkan untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat luas,” ujarnya.

Svarna Bhumi Award 2025 hadir sebagai respons atas tantangan transformasi sektor pertanian di era modern.

Di tengah upaya masif pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, sektor pertanian nasional masih dihadapkan beberapa tantangan, seperti perlambatan regenerasi petani hingga belum optimalnya adopsi teknologi.

Melalui ajang apresiasi seperti Svarna Bhumi Award 2025, Pupuk Indonesia berharap makin banyak terobosan yang lahir, sehingga dapat memperkuat produktivitas pertanian dan mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.

“Kita ingin mengangkat cerita-cerita pahlawan-pahlawan pangan yang sudah bekerja dengan tulus," jelas Rahmad.

"Mereka kita angkat, supaya bisa memberikan inspirasi. Dengan demikian, regenerasi pertanian dan inovasi pertanian dapat terjadi, serta adopsi teknologi dapat tercapai. Selain itu, penghargaan pada pangan lokal juga semakin meningkat,” imbuhnya.

Andy F. Noya, salah satu juri Svarna Bhumi 2025 mengungkapkan, banyak sosok hebat di sekitar kita yang bekerja tanpa sorotan publik, tetapi karya-karya mereka memberikan kontribusi yang luar biasa bagi masyarakat luas.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
Pemerintah
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Pemerintah
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
BUMN
BMKG: Perubahan Iklim Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
BMKG: Perubahan Iklim Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
Pemerintah
Lestarikan Tradisi, Pacu Jalur 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau
Lestarikan Tradisi, Pacu Jalur 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau
Pemerintah
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Pemerintah
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Pemerintah
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
LSM/Figur
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pemerintah
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
LSM/Figur
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Pemerintah
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
LSM/Figur
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
Pemerintah
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau