Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Iklim Bisa Picu Longsor Dadakan, Peringatan Dini Kian Sulit

Kompas.com - 21/08/2025, 09:10 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Curah hujan ekstrem yang makin sering terjadi akibat perubahan iklim global menimbulkan tantangan besar dalam pencegahan dan pengendalian bencana geologi.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah bencana meningkat di wilayah dan periode yang sebelumnya tidak dianggap prioritas pencegahan.

Wakil Direktur Institut Pemantauan Geo-Lingkungan Tiongkok, Wang Lichao, menjelaskan bahwa krisis iklim mempersulit pendeteksian bahaya tersembunyi. Peralihan mendadak antara kekeringan dan banjir atau hujan deras dapat memicu keruntuhan maupun tanah longsor skala kecil. Namun, bencana ini sering terjadi tiba-tiba, sementara sinyal peringatan dini sulit terdeteksi dengan metode tradisional.

Baca juga: Gunakan AI, Kerugian Infrastruktur karena Bencana Alam Bisa Berkurang 15 Persen

“Dengan perubahan iklim global, risiko bencana geologi yang terjadi di wilayah-wilayah yang secara tradisional berisiko rendah telah meningkat secara signifikan. Pergeseran ini berarti setiap wilayah harus siap menghadapi bencana geologi mendadak dalam kondisi ekstrem,” ujar Lichao, dikutip dari China Daily, Rabu (20/8/2025).

Untuk mengantisipasi, Tiongkok telah membangun sistem pemantauan dan peringatan dini yang menggabungkan pencegahan berbasis manusia dengan dukungan teknologi.

Pencegahan berbasis manusia dilakukan melalui jaringan warga yang berpatroli, memeriksa, dan melaporkan fenomena makro sebagai tanda awal bahaya. Saat ini, ada hampir 300.000 perangkat pemantauan terpasang di seluruh negeri, menjadi bagian penting dalam sistem peringatan dini.

Sementara itu, pencegahan berbasis teknologi mencakup peringatan risiko meteorologi dan pemantauan otomatis bencana geologi. Sistem ini memberikan prakiraan risiko dalam tiga skala waktu: 72 jam ke depan, peringatan dini 24 jam ke depan, serta peringatan jangka pendek untuk 6 jam dan 3 jam ke depan.

Dengan kombinasi manusia dan teknologi, sistem prediksi, prakiraan, dan peringatan ini diharapkan mampu meningkatkan ketepatan spasial dan temporal, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan maupun respons darurat saat bencana terjadi.

Baca juga: Bencana Alam Sebabkan Kerugian Ekonomi 135 Miliar Dolar AS di Paruh Pertama 2025

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Festival Pacu Jalur 2025 Dibuka Menpar, Tradisi yang Hidupkan Ekonomi Lokal dan Wisata Riau
Festival Pacu Jalur 2025 Dibuka Menpar, Tradisi yang Hidupkan Ekonomi Lokal dan Wisata Riau
Pemerintah
BRIN: Intensitas Cuaca Ekstrem Meningkat, Hujan Turun Sepanjang Tahun
BRIN: Intensitas Cuaca Ekstrem Meningkat, Hujan Turun Sepanjang Tahun
Pemerintah
Krisis Iklim Bisa Picu Longsor Dadakan, Peringatan Dini Kian Sulit
Krisis Iklim Bisa Picu Longsor Dadakan, Peringatan Dini Kian Sulit
LSM/Figur
Investasi ke FIlipina, Kapasitas Pembangkit Pertamina NRE Naik 14 Persen
Investasi ke FIlipina, Kapasitas Pembangkit Pertamina NRE Naik 14 Persen
BUMN
12,4 Juta Hektar Lahan Kritis, Pemerintah Dorong Rehabilitasi Berbasis Ekonomi dan Ekologi
12,4 Juta Hektar Lahan Kritis, Pemerintah Dorong Rehabilitasi Berbasis Ekonomi dan Ekologi
Pemerintah
Ujian Bangsa Memahami Kekayaan Papua
Ujian Bangsa Memahami Kekayaan Papua
Pemerintah
Belajar Resiliensi Agrifood, IPB Ajak Akademisi dari 7 Negara Kunjungi Kepulauan Seribu
Belajar Resiliensi Agrifood, IPB Ajak Akademisi dari 7 Negara Kunjungi Kepulauan Seribu
LSM/Figur
Rehabilitasi Hutan Jadi Pilar Ekonomi Hijau, Wamenhut Buka Pasar RHL 2025
Rehabilitasi Hutan Jadi Pilar Ekonomi Hijau, Wamenhut Buka Pasar RHL 2025
Pemerintah
Kemenhut: Alih Fungsi Lahan Mangrove Dilarang, Silvofishery Jadi Alternatif
Kemenhut: Alih Fungsi Lahan Mangrove Dilarang, Silvofishery Jadi Alternatif
Pemerintah
Studi Ungkap, Perubahan Iklim Buka Jalan bagi Timbulnya Pandemi Zoonosis
Studi Ungkap, Perubahan Iklim Buka Jalan bagi Timbulnya Pandemi Zoonosis
Pemerintah
Limbah Nuklir Berpotensi Jadi Sumber Bahan Bakar Reaktor Masa Depan
Limbah Nuklir Berpotensi Jadi Sumber Bahan Bakar Reaktor Masa Depan
Pemerintah
Pemprov Jabar Didesak Operasionalkan TPA Lulut Nambo Usai Mangkrak 10 Tahun
Pemprov Jabar Didesak Operasionalkan TPA Lulut Nambo Usai Mangkrak 10 Tahun
Pemerintah
BRIN: Indonesia Bakal Jadi Negara Maju jika Bijak Manfaatkan Biodiversitas
BRIN: Indonesia Bakal Jadi Negara Maju jika Bijak Manfaatkan Biodiversitas
Pemerintah
Pendaftaran Lestari Summit 2025 Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Pendaftaran Lestari Summit 2025 Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Swasta
Dorong Produk Hasil Hutan Bukan Kayu, Kemenhut Gelar Pasar Rehabilitasi Hutan
Dorong Produk Hasil Hutan Bukan Kayu, Kemenhut Gelar Pasar Rehabilitasi Hutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau