Meskipun begitu, penelitian pada hewan telah menunjukkan bagaimana nanopartikel di paru-paru dapat meningkatkan peradangan dan jenis kerusakan jaringan lainnya.
Peneliti pun menyarankan supaya memastikan ruangan atau area saat menggunakan produk rambut dengan tingkat panas tinggi memiliki ventilasi yang baik.
Mereka juga merekomendasikan dilakukannya eksperimen lebih lanjut untuk melacak polusi nanopartikel secara lebih detail dan untuk lebih memahami komposisi kimia dari partikel-partikel kecil yang beterbangan ini.
"Dengan mengatasi kesenjangan penelitian ini, studi di masa depan dapat memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang emisi dan paparan yang terkait dengan penataan rambut berbasis panas, berkontribusi pada penilaian polusi udara dalam ruangan yang lebih baik dan strategi mitigasi," kata Jung.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Environmental Science & Technology.
Baca juga: Studi Ungkap Polusi Cahaya Sebabkan Burung di Perkotaan Kurang Tidur
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya