Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminar "Beyond Productivity", PPM Manajemen Dorong Kesehatan Mental di Ruang Kerja

Kompas.com, 12 Oktober 2025, 13:07 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja semakin menjadi sorotan sebagai faktor strategis yang fundamental bagi keberhasilan organisasi.

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, PPM Manajemen melalui Center for Human Capital Development (CHCD) menggelar seminar “Beyond Productivity: Mental Health and Safe Work Culture" pada 10 Oktober 2025.

Acara yang diselenggarakan secara hibrida ini bertujuan mendorong terciptanya lingkungan kerja sehat dan aman dengan mengintegrasikan pendekatan kesejahteraan (wellbeing), serta meningkatkan kesadaran bahwa isu ini berdampak langsung pada kinerja.

Head of CHCD PPM Manajemen, Maharsi Anindyajati menyampaikan, kesehatan mental telah melampaui isu individual dan bertransformasi menjadi aspek strategis dalam keberlanjutan perusahaan.

"Kesehatan mental bukan hanya isu individu, tetapi merupakan aspek strategis dalam keberlanjutan organisasi. Lingkungan kerja yang sehat secara psikologis akan mendorong produktivitas, kolaborasi, dan inovasi," tegas Maharsi.

Dia menambahkan, acara ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa kesejahteraan mental karyawan adalah investasi jangka panjang bagi keberhasilan organisasi.

Seminar ini menghadirkan beragam pakar lintas bidang untuk mendalami tiga pilar utama dalam menciptakan budaya kerja yang aman dan kompetitif:

  • "Why Mental Health at Work Matters": Membahas urgensi kesehatan mental sebagai prasyarat produktivitas, disampaikan Naufal Mahfudz dan Maharsi Anindyajati.
  • "Workplace Wellbeing: Balance, Resilience, and Sustainable Performance": Menghadirkan praktisi perusahaan seperti Jonev Revanches (PT Perkebunan Nusantara III), Miftahuddin Amin (ParagonCorp.), serta pakar akademis Nurlaila Effendy.
  • "Preventing Harassment: Protecting Mental Health and Building Trust": Fokus pada penciptaan lingkungan kerja yang aman dari pelecehan bersama Yan Wibisono (McDonald’s Indonesia) dan Reni Kusumowardhani(Ahli Psikologi Forensik).

Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, PPM Manajemen melalui Center for Human Capital Development menggelar seminar Beyond Productivity: Mental Health and Safe Work Culture (10/10/2025).DOK. PPM MANAJEMEN Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, PPM Manajemen melalui Center for Human Capital Development menggelar seminar Beyond Productivity: Mental Health and Safe Work Culture (10/10/2025).

Selaras dengan tema Workplace Wellbeing, PPM Manajemen turut menyoroti pentingnya menjalani rutinitas sehat sebagai langkah konkret dalam menjaga kesehatan mental dan produktivitas karyawan.

Rutinitas membantu menciptakan rasa kontrol dan prediktabilitas yang vital dalam menghadapi tekanan pekerjaan. Rutinitas ini dibedakan menjadi Rutinitas Primer (kebutuhan biologis seperti tidur dan makan) dan Rutinitas Sekunder (aktivitas sosial, olahraga, dan me time).

Untuk mempertahankan keseimbangan, PPM Manajemen menekankan beberapa tips praktis, seperti menetapkan batasan yang jelas (berani mengatakan "tidak" untuk hal di luar kapasitas), menentukan prioritas, dan meluangkan waktu berkualitas untuk orang terdekat.

Dengan mengintegrasikan rutinitas yang sehat, karyawan dapat menjaga fokus dan energi, menjadikan kesejahteraan mental sebagai bagian tak terpisahkan dari kinerja yang berkelanjutan.

Baca juga: Benarkah Kebersihan Mencerminkan Kondisi Kesehatan Mental? Ini Kata Psikolog

Kegiatan ini turut dilengkapi dengan Booth Mental Health Tools & Screening, memberikan kesempatan bagi peserta untuk mencoba self-assessment dan berkonsultasi langsung dengan tenaga profesional, menegaskan komitmen CHCD PPM Manajemen sebagai mitra strategis perusahaan dalam mewujudkan budaya kerja yang sehat dan aman.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau