Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan

Kompas.com, 17 Oktober 2025, 16:30 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) akan memberikan bantuan dana pembangunan kepada negara-negara yang terkena dampak dari kebijakan tarif karbon perbatasan mereka.

Pengumuman Komisi Eropa ini merupakan langkah untuk meredakan kekhawatiran yang diungkapkan oleh banyak negara berkembang terkait aturan baru tersebut.

Sebagai informasi tarif pajak karbon perbatasan atau sering disebut Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) adalah tarif yang dikenakan pada barang impor berdasarkan jumlah gas rumah kaca (GRK) yang dilepaskan selama proses produksi di negara asal.

Melansir Reuters, Kamis (16/10/2025) mekanisme CBAM yang diterapkan UE akan mulai memberlakukan tarif tahun depan atas emisi CO2 dari barang impor, termasuk baja dan semen.

Kebijakan ini menuai kritik dari berbagai mitra dagang, seperti Brasil, Afrika Selatan, dan India, yang menganggapnya merugikan perekonomian negara-negara berkembang.

Baca juga: Uni Eropa Tunda Aturan Pelaporan Keberlanjutan untuk Perusahaan Non-UE

Namun Komisi Eropa, melalui dokumen tentang prioritas diplomasi iklim dan energi Uni Eropa, mengumumkan akan memberikan bantuan kepada negara-negara yang terdampak.

Bantuan ini akan disalurkan melalui "Global Europe", sebuah program pendanaan pembangunan internasional yang diusulkan senilai 233 miliar dolar AS dalam anggaran UE untuk periode 2028-2034.

"Meskipun CBAM secara bertahap mulai diterapkan, kami bermaksud memaksimalkan kontribusi 'Global Europe' untuk kebutuhan dekarbonisasi dan adaptasi negara-negara berkembang," tulis pernyataan dalam dokumen tersebut.

Dokumen juga menambahkan, hal tersebut akan membantu meredakan kekhawatiran yang muncul terhadap legislasi UE, sekaligus memperkuat kemitraan dan mendukung reformasi peraturan yang lebih luas.

Dana bantuan ini diharapkan mampu memfasilitasi investasi di negara-negara berkembang untuk menekan emisi industri dan mengakselerasi transisi menuju energi bersih.

Dengan demikian, negara-negara tersebut dapat meminimalkan pungutan yang harus mereka bayar di bawah mekanisme pajak karbon perbatasan Uni Eropa.

Dan Jorgensen, Komisioner Energi UE, menegaskan bahwa Uni Eropa tidak akan membatalkan aturan iklimnya meskipun ada protes dari mitra dagang.

Baca juga: UE Prioritaskan Penggunaan AI Lokal di Sektor Strategis

Ia menambahkan bahwa UE akan mengalihkan fokus pada investasi di sektor industri bersih yang menguntungkan bersama, salah satu contohnya adalah membiayai produksi hidrogen dan energi terbarukan di Afrika yang kemudian akan diimpor oleh UE.

"Kami akan sangat terbuka untuk membantu negara-negara ini, sejauh kemampuan kami, baik dalam hal menjajaki pengaturan pendanaan yang memungkinkan maupun pemberian bantuan teknis," ujar Dan.

"Kami tidak akan membatalkan transisi hijau ini tetapi kami tentu saja tidak akan mengabaikan kekhawatiran yang disampaikan oleh mitra kami," tegasnya.

Dokumen UE itu turut memuat rencana untuk meningkatkan peran sektor bisnis dalam upaya diplomasi energi UE dan menentukan prioritas investasi untuk teknologi bersih di negara lain.

Langkah ini merupakan upaya Eropa untuk menyaingi dominasi China dalam produksi teknologi hijau seperti baterai dan panel surya.

Baca juga: Kita Telah Sampai pada Titik Kritis Iklim, Tekornya Capai 10 Kali Lipat dari Awal Milenium

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau