BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Vania Febriyantie dan sekelompok anak muda bernama Seni Tani, mengubah lahan bersemak belukar yang tak digunakan menjadi pertanian.
Mereka memanfaatkan lahan tidur di Kecamatan Arcamanik, Bandung, untuk ditanami berbagai macam sayuran yang bisa menghasilkan cuan sejak 2020.
Kata Vania, Seni Tani lahir dari kecintaannya pada alam. Sambil bergurau, ia menyampaikan sempat ingin hidup di dalam hutan.
"Enggak usah jauh-jauh nanam di hutan, tinggal di hutan. Cukup berperan di lingkungan senditi untuk bisa hidup yang lebih berkualitas, makanya aku jadi cari-cari masalah apa yang ada di lingkungan," ujar Vania dalam Workshop Lingkungan Astra, Jumat (21/11/2025).
Baca juga: Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Berbekal pengalamannya menjadi koordinator perkebunan, Vania mengambil langkah menanam sendiri sayuran di lahan kosong untuk menghasilkan panganan berkualitas. Ditambah, kala memulai bisnisnya, pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia hingga terjadi panic buying.
Seni Tani lantas melibatkan warga sekitar untuk menanam hingga memetik sayuran sendiri.
"Makanya, menginisiasi Seni Tani ini mengajak teman-teman atau warga, tetanggaku, untuk bisa merasakan crunchiness manisnya sayuran yang kami tanam bareng-bareng dari lahan yang kami bangun bersama," tutur dia.
Menurut Vania, Seni Tani memanfaatkan sampah organik sekitar berupa dedaunan, ranting, serta sampah halaman untuk menyuburkan tanah. Sampah ini didapat dari warga maupun petugas kebersihan setempat. Ketika siap, lahan tersebut ditanami dengan berbagai sayur, buah-buahan, hingga umbi-umbian.
Vania menjadi salah satu pemenang Satu Indonesia Awards yang digelar Astra. Mulanya, ia mendaftar lantaran membutuhkan pendanaan untuk Seni Tani.
Baca juga: Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
"Kami bukan hanya sekadar menanam ya, kami punya misi untuk membuat satu perubahan dalam satu sistem pangan yang lebih berkeadilan, lebih sehat, menggerakkan banyak orang. Gerakan kami perlu didengar banyak orang," sebut Vania.
Head of Internal Communications PT Astra International, Regina Panontongan, menyebutkan perusahaannya berkecimpung dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Tujuannya untuk memberikan kontribusi positif yang bermanfaat luas bagi masyarakat di sekitarnya. Astra sendiri menjalankan kontribusi sosial sudah sejak lama," kata Regina.
Astra, lanjut dia, memiliki empat pilar perusahaan yakni lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan.
Memasuki tahun pelaksanaan ke-16, Workshop Lingkungan Astra diperluas dengan melibatkan penerima apresiasi Satu Indonesia Awards, Kampung Berseri Astra, dan Desa Sejahtera Astra.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya