Dengan demikian, lanjut Daniel, pengembangan PLTSa kini sepenuhnya selaras dengan peta jalan transisi energi nasional.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pengembangan PLTSa membutuhkan skema investasi yang matang dan minim risiko.
Selain itu, terdapat tantangan yang harus dihadapi untuk menyukseskan proyek PLTSa, di antaranya penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R), sehingga komposisi sampah yang menjadi sumber energi dapat lebih optimal.
“Kami melihat banyak lesson learned dari proyek-proyek sebelumnya. Karena 3R belum sepenuhnya siap, maka diperlukan upaya de-risking investasi,” ungkap Daniel.
Baca juga: Ada Marketplace Biomassa, Masyarakat Bisa Jual Limbah Organik ke PLN IP untuk PLTU
Dia menyebutkan, PLN sebagai the extension of the state mengambil peran penting untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Managing Director Investment Danantara Indonesia Stefanus Ade Hadiwidjaja menambahkan, proyek waste-to-energy merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk menjawab tantangan lingkungan sekaligus menyediakan energi bersih secara berkelanjutan.
“Indonesia punya peluang menjaga kehidupan melalui waste-to-energy. Namun, tidak ada yang bisa melakukannya sendiri,” katanya.
Menurut Stefanus, proyek tersebut hanya mungkin tercapai apabila ada kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat.
Dia mengatakan, dalam pengembangan ekosistem PLTSa, Danantara telah menugaskan PLN sebagai offtaker listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut.
Baca juga: PLN Jatim Bakal Perbaiki Aset yang Hilang atau Terendam Lahar Erupsi Gunung Semeru
Dalam pelaksanaannya, Danantara berkoordinasi dengan PLN sembari berperan sebagai orkestrator.
“Tanpa solusi sistemik, kolaboratif, dan terukur, tidak akan ada keberlanjutan kehidupan ekonomi ke depan,” jelas Stefanus.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya