Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Pengumpulan Botol Plastik PET, Coca-Cola Indonesia Luncurkan Program “Recycle Me” 2025

Kompas.com, 9 Desember 2025, 13:27 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Coca-Cola Indonesia kembali meluncurkan program “Recycle Me” 2025, sebuah inisiatif pengumpulan botol plastik PET bekas pakai yang melibatkan kolaborasi multipihak untuk memperkuat ekosistem daur ulang nasional.

Program tahun ini, Coca-Cola menggandeng  Grab, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, Amandina Bumi Nusantara, dan platform sosial BenihBaik.com.

Memasuki tahun kelima pelaksanaannya, program ini memberikan apresiasi kepada konsumen yang mengumpulkan dan mengirimkan minimal 12 botol PET bekas produk Coca-Cola.

Baca juga: Purpose Market 2025, Gerakkan Ekonomi Sirkular lewat Barang Layak Guna

Untuk setiap botol yang terkumpul, Coca-Cola Indonesia menyumbangkan Rp 1.000 melalui BenihBaik.com untuk mendukung kesejahteraan para pemulung, yang menjadi garda terdepan pengelolaan sampah di Indonesia. Program berlangsung mulai 27 November 2025 hingga 27 Februari 2026.

Sebanyak 23.000 peserta pertama juga berkesempatan mendapatkan subsidi pengiriman GrabExpress dan bonus saldo OVO. Program ini berlangsung di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Badung (Bali).

Senior Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, mengatakan program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mengurangi limbah kemasan.

“Botol PET yang terkumpul akan dikirim ke Collection Center Mahija dan kemudian diproses oleh Amandina Bumi Nusantara menjadi rPET untuk produksi botol baru,” ujarnya.

Dukungan bagi Pemulung

Yayasan Mahija Parahita Nusantara menyatakan kolaborasi ini tidak hanya mendorong aksi kolektif pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang pendapatan tambahan bagi pekerja informal.

“Donasi dari program ‘Recycle Me’ mendukung edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah, sehingga pekerja informal bisa memperoleh pendapatan baru,” kata Ardhina Zaiza, Chairwoman Yayasan Mahija.

Sementara itu CEO & Founder BenihBaik.com, Andy F. Noya, menambahkan bahwa upaya pengurangan sampah dan pemberdayaan sosial dapat berjalan seiring.

“‘Recycle Me’ memperkuat mata pencaharian para pahlawan daur ulang yang menjadi bagian penting dalam ekosistem pengelolaan sampah,” ujarnya.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Waste to Value

Managing Director Amandina Bumi Nusantara, Hasan Hambali, menegaskan komitmen mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular.

Menurutnya, setiap botol PET yang terkumpul akan diproses menjadi material rPET berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali sebagai botol baru.

Grab Indonesia, sebagai mitra logistik, mendukung pengangkutan botol bekas melalui layanan GrabExpress.

“Grab berkomitmen mencapai target zero packaging waste in nature pada 2040. Kolaborasi seperti ini mempercepat langkah menuju sistem bisnis yang lebih sirkular,” kata Rivana Mezaya, Director of Digital and Sustainability Grab Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Pemerintah
Nestapa Gajah Sumatera
Nestapa Gajah Sumatera
Pemerintah
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Pemerintah
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Swasta
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
LSM/Figur
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Pemerintah
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
LSM/Figur
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
LSM/Figur
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Pemerintah
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
LSM/Figur
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
LSM/Figur
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
LSM/Figur
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau