Menurut Walsh, kegagalan dalam mempercepat perluasan kapasitas produksi SAF akan menyebabkan banyak maskapai penerbangan meninjau kembali target SAF mereka.
Ia menambahkan, banyak maskapai penerbangan yang telah berkomitmen untuk menggunakan 10 persen SAF tahun 2030 akan terpaksa meninjau kembali komitmen tersebut.
Sebab, SAF tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup untuk memungkinkan banyak maskapai penerbangan ini mencapai ambisi mereka.
"Kebijakan Eropa yang terfragmentasi mengganggu pasar, menghambat investasi, dan melemahkan upaya untuk meningkatkan produksi SAF. Regulator Eropa harus menyadari bahwa pendekatan mereka tidak efektif dan segera mengambil langkah korektif," ucap Walsh.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya