Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Percepatan aksi iklim melalui upaya-upaya keberlanjutan sangat penting dilakukan oleh entitas bisnis, dan perusahaan.

Mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia Bambang Brodjonegoro menegaskan hal itu dalam pidato daringnya, saat seremoni pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023 yang digelar National Center for Corporate Reporting (NCCR), Senin (6/11/2023).

Menurut Bambang, tema keberlanjutan ini cukup mendesak, karena dapat menavigasi jalur menuju net zero emission (NZE).

“Planet kita telah mengalami peningkatan suhu rata-rata yang mengkhawatirkan sebesar 1,1 derajat celcius, yang merupakan akibat langsung dari emisi gas buang yang pernah kita lakukan," ujarnya.

Baca juga: Transisi Energi Harus Berbasis Keberlanjutan dan Pelibatan Warga Lokal

Dia melanjutkan, tujuan ke depan sangat jelas, Indonesia harus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan berupaya mencapai emisi nol pada tahun 2050 untuk memitigasi peningkatan suhu lebih lanjut.

Sementara itu, Ketua NCCR Dr. Ali Darwin mengapresiasi 68 perusahaan dan asosiasi peserta ASRRAT 2023. Dedikasi perusahaan dan organisasi terhadap transparansi dan akuntabilitas serta inisiatif untuk mengukur dan memitigasi risiko dampak lingkungan dan sosial sangat menginspirasi.

"Laporan keberlanjutan telah memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya, dan memajukan keadilan sosial. Hal ini juga berfungsi sebagai road map untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain," tutur Ali.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Juri ASRRAT 2023 Prof. Irwan Adi Ekaputra mengungkapkan, partisipasi 68 peserta ASRRAT 2023 mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Kedepankan Aspek Keberlanjutan, Sido Muncul Raih Penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR

Selain itu, ASRRAT 2023 juga telah diikuti oleh beberapa negara tambahan, yaitu Bangladesh, Filipina, Australia dan Rusia.

"Hal ini sungguh menggembirakan, karena menandakan meningkatnya komitmen dan dedikasi organisasi-organisasi di dunia menuju upaya keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab," imbuh Irwan.

Adapun proses penilaian ASRRAT 2023 melibatkan panel yang terdiri dari lima orang juri dan tim assessor yang terdiri dari 18 penilai bersertifikat CSRS dari seluruh Indonesia.

Evaluasi cermat dan panduan mendalam sangat penting dalam menegakkan standar Global Reporting Initiative (GRI), sehingga memungkinkan kami menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam menilai praktik keberlanjutan.

 

NCCR menetapkan empat peringkat laporan keberlanjutan, yaitu Platinum (tertinggi), Emas, Perak, dan Perunggu (terendah).

Baca juga: Dukung Keberlanjutan Lingkungan, Kementerian PUPR Dorong Daur Ulang Air, Sampah, dan Energi di Rest Area Jalan Tol

Pada ASRRAT 2023, perolehan penghargaan platinum diraih oleh 12 organisasi, yakni:

  • PT Angkasa Pura I,
  • PT Austindo Nusantara Jaya Tbk,
  • PT Bank BTPN Tbk,
  • PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
  • PT Bio Farma (Persero),
  • PT Bukit Asam Tbk,
  • PT Petrokimia Gresik,
  • PT PLN Indonesia Power,
  • PT PLN Nusantara Power,
  • PT Pupuk Indonesia (Persero), dan
  • PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim atau PKT).

Peringkat emas untuk keberlanjutan diberikan kepada 39 organisasi, yaitu:

  • PT ABM Investama Tbk (ABM),
  • PT Agincourt Resources,
  • PT Badak NGL,
  • PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk,
  • PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel),
  • PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
  • PT Golden Energy Mines Tbk,
  • Great Giant Foods (GGF),
  • Kerja Sama Operasi Terminal Petikemas Koja,
  • PT Kideco Jaya Agung (KIDECO),
  • Mining Industry Indonesia (MIND ID),
  • PT Patra Drilling Contractor,
  • PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI),
  • PT Pertamina (Persero),
  • PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ),
  • PT Pertamina Power Indonesia (PNRE),
  • Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri),
  • PT Pupuk Sriwidjaja Palembang,
  • San Roque Power Corporation (SRPC),
  • PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero),
  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas),
  • Standard Bank Limited,
  • PT Vale Indonesia Tbk,
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
  • PT Cikarang Listrindo Tbk,
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk,
  • PT Indonesia Infrastructure Finance,
  • Manila Electric Company (Meralco),
  • PT Mass Rapid Transit Jakarta (Perseroda),
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk,
  • PT Pertamina Gas,
  • PT Pertamina Hulu Energi (PHE),
  • PT Sarana Multigriya Finansial (Persero),
  • PT Semen Baturaja Tbk,
  • TBS Energi Utama Tbk,
  • PT Timah Tbk,
  • PT Wijaya Karya (Persero) Tbk,
  • BPJS Ketenagakerjaan dan
  • Universitas Brawijaya.

Sedangkan untuk peringkat perak pada pelaporan keberlanjutan, level ini diberikan kepada 16 organisasi, yaitu:

  • Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)
  • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk,
  • Bank Asia Limited,
  • Danone Indonesia,
  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk,
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk,
  • LUKOIL,
  • PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk,
  • Nickel Industries,
  • PT Perkebunan Nusantara X,
  • Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI)/AirNav,
  • PT Sinergi Gula Nusantara,
  • SM Investments Corporation,
  • PT Surabaya Industrial Estate Rungkut,
  • Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),  
  • PT United Tractors Tbk.

Peringkat perunggu pelaporan keberlanjutan ditempati dua organisasi, yaitu PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Universitas Jember.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau