Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Iklim Indonesia Sepanjang Tahun 2024 Ada pada Fase Netral

Kompas.com - 01/01/2024, 15:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru saja merilis "Climate Outlook 2024" atau "Pandangan Iklim 2024" yang dapat digunakan oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan seluruh pihak sebagai salah satu panduan untuk perencanaan dan kegiatan pembangunan pada sektor terkait atau terdampak oleh fenomena iklim.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu ENSO diprakirakan berada pada fase El Nino Lemah-Moderat pada awal tahun 2024. Kemudian, selanjutnya hingga akhir tahun 2024 diprediksikan berada pada fase Netral.

Baca juga: 5 Kabar Besar soal Perubahan Iklim Sepanjang Tahun 2023

"Terdapat peluang namun kecil untuk berkembang menjadi fenomena La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah," ujar Dwikorita dalam keterangan tertulis, Minggu (31/12/2023).

Demikian juga dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan penyebab gangguan iklim dari Samudra Hindia, tambahnya, diprediksikan akan berada pada fase Netral dari awal hingga akhir tahun 2024.

Curah hujan tahunan di provinsi di Indonesia

Berdasarkan dinamika atmosfer tersebut, lanjut Dwikorita, jumlah curah hujan tahunan pada 2024 diprediksikan umumnya berkisar pada kondisi normal. Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksikan dapat mengalami hujan tahunan di atas normal.

"Yaitu meliputi sebagian kecil Aceh, Sumatera Barat bagian selatan, sebagian kecil Riau, sebagian kecil Kalimantan Selatan, sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Papua Barat dan Papua bagian utara," paparnya. 

Baca juga:

Selain itu, tambah Dwikorita, terdapat juga daerah yang diprediksikan akan mengalami hujan tahunan di bawah normal.

Meliputi sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan.

"Meskipun kemarau 2024 diprediksi berlangsung dengan normal, namun terdapat wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan karena secara iklim memang memiliki curah hujan yang rendah, yaitu meliputi sebagian Lampung, sebagian Jawa, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian selatan," terang dia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com