Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

Kompas.com, 28 April 2024, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) memberikan bantuan fasilitas air bersih dan pembangunan masjid bagi warga Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, organisasi yang tengah merayakan HUT-nya yang ke-52 ini juga melakukan aksi penanaman 1.000 pohon di lokasi wisata kawasan Parapuar, serta melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)

Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengatakan, pada usia yang semakin matang, asosiasi pengusaha properti nasional tersebut berkomitmen untuk terus memperkuat sumbangsih nyata kepada negara dan masyarakat Indonesia melalui berbagai kegiatan sosial.

Baca juga: Air Bersih Cirebon Raya Belum Maksimal, Optimalisasi Waduk Jatigede Jadi Solusi

"Masyarakat di desa ini sudah lama mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari karena minimnya sumber mata air di sini, terlebih pada musim kemarau," kata Joko, Kamis (25/4/2024).

Menurutnya, sebagian besar program REI dilakukan secara partisipatif kolaborarif. Artinya tidak diminta tetapi berpartisipasi dan berkontribusi.

"Termasuk bantuan fasilitas air bersih dan pembangunan Masjid Uswatun Hasanah di Desa Golo Mori ini, sifatnya apa yang bisa dan siapa yang bisa untuk membantu sesama terlebih ini dalam suasana HUT," tutur Joko.

Bantuan penyediaan air bersih bagi warga Desa Golo Mori, juga dilakukan atas arahan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krearif Sandiaga S. Uno saat pertemuan dengan REI.

Setelah survei langsung ke lokasi desa itu, Joko melihat ada bangunan masjid yang belum selesai pengerjaannya. Informasinya, masjid ini sudah tiga tahun dibangun tetapi belum juga rampung.

Baca juga: 3,1 Juta Siswa Indonesia Belum Dapat Air Bersih di Sekolah

"Alhamdulillah, saat itu secara spontanitas kami berniat dan berkomitmen pula untuk membantu menyelesaikan pembangunan masjid ini. Kami senang sekali bisa menjadi bagian dari masyarakat Desa Golo Mori," ujar CEO Buana Kassiti Group tersebut.

Golo Mori hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari Labuan Bajo, dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan nelayan. Selama ini, warga Golo Mori memang mengalami kesulitan air bersih karena terbatasnya sumber mata air di desa tersebut.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi bersama masyarakat Desa Golo Mori menyampaikan terimakasih atas partisipasi asosiasi pengembang itu dalam membantu kesulitan masyarakat di daerahnya dan berdoa semoga keluarga besar REI semakin sukses.

"Kebersamaan kita ini adalah awal, harapan kami setelah kembali dari sini bawalah cerita bersambung tentang Labuan Bajo dan ceritakan kepada keluarga dan sahabat yang lain," kata Edistasius.

Baca juga: Air Bersih dan Sehat untuk Indonesia Emas

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno saat peresmian bantuan fasilitas air bersih dari REI di Desa Golo Mori mengatakan air bersih sangat dibutuhkan di desa ini, sehingga apa yang dilakukan REI lewat kegiatan yang partisipatif dan kolaboratif sangat tepat yakni berbagi kepada sesama.

"Kebetulan saat ini hujan membasahi Desa Golo Mori, berarti kegiatan kita hari ini berkah dan semoga dirahmati Allah SWT. Selamat ulang tahun REI ke-52, semoga semakin jaya," ujar Menparekraf.

REI didirikan di Jakarta pada 11 Februari 1972. Sepanjang kiprahnya, REI aktif memperjuangkan kepentingan seluruh anggotanya, baik pengembang kecil (rumah subsidi), menengah maupun pengembang besar.

Asosiasi ini juga aktif membangun jaringan sinergitas dengan pemangku kebijakan perumahan dan properti, serta mitra kerja termasuk perbankan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau