JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) memberikan bantuan fasilitas air bersih dan pembangunan masjid bagi warga Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, organisasi yang tengah merayakan HUT-nya yang ke-52 ini juga melakukan aksi penanaman 1.000 pohon di lokasi wisata kawasan Parapuar, serta melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengatakan, pada usia yang semakin matang, asosiasi pengusaha properti nasional tersebut berkomitmen untuk terus memperkuat sumbangsih nyata kepada negara dan masyarakat Indonesia melalui berbagai kegiatan sosial.
Baca juga: Air Bersih Cirebon Raya Belum Maksimal, Optimalisasi Waduk Jatigede Jadi Solusi
"Masyarakat di desa ini sudah lama mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari karena minimnya sumber mata air di sini, terlebih pada musim kemarau," kata Joko, Kamis (25/4/2024).
Menurutnya, sebagian besar program REI dilakukan secara partisipatif kolaborarif. Artinya tidak diminta tetapi berpartisipasi dan berkontribusi.
"Termasuk bantuan fasilitas air bersih dan pembangunan Masjid Uswatun Hasanah di Desa Golo Mori ini, sifatnya apa yang bisa dan siapa yang bisa untuk membantu sesama terlebih ini dalam suasana HUT," tutur Joko.
Bantuan penyediaan air bersih bagi warga Desa Golo Mori, juga dilakukan atas arahan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krearif Sandiaga S. Uno saat pertemuan dengan REI.
Setelah survei langsung ke lokasi desa itu, Joko melihat ada bangunan masjid yang belum selesai pengerjaannya. Informasinya, masjid ini sudah tiga tahun dibangun tetapi belum juga rampung.
Baca juga: 3,1 Juta Siswa Indonesia Belum Dapat Air Bersih di Sekolah
"Alhamdulillah, saat itu secara spontanitas kami berniat dan berkomitmen pula untuk membantu menyelesaikan pembangunan masjid ini. Kami senang sekali bisa menjadi bagian dari masyarakat Desa Golo Mori," ujar CEO Buana Kassiti Group tersebut.
Golo Mori hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari Labuan Bajo, dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan nelayan. Selama ini, warga Golo Mori memang mengalami kesulitan air bersih karena terbatasnya sumber mata air di desa tersebut.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi bersama masyarakat Desa Golo Mori menyampaikan terimakasih atas partisipasi asosiasi pengembang itu dalam membantu kesulitan masyarakat di daerahnya dan berdoa semoga keluarga besar REI semakin sukses.
"Kebersamaan kita ini adalah awal, harapan kami setelah kembali dari sini bawalah cerita bersambung tentang Labuan Bajo dan ceritakan kepada keluarga dan sahabat yang lain," kata Edistasius.
Baca juga: Air Bersih dan Sehat untuk Indonesia Emas
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno saat peresmian bantuan fasilitas air bersih dari REI di Desa Golo Mori mengatakan air bersih sangat dibutuhkan di desa ini, sehingga apa yang dilakukan REI lewat kegiatan yang partisipatif dan kolaboratif sangat tepat yakni berbagi kepada sesama.
"Kebetulan saat ini hujan membasahi Desa Golo Mori, berarti kegiatan kita hari ini berkah dan semoga dirahmati Allah SWT. Selamat ulang tahun REI ke-52, semoga semakin jaya," ujar Menparekraf.
REI didirikan di Jakarta pada 11 Februari 1972. Sepanjang kiprahnya, REI aktif memperjuangkan kepentingan seluruh anggotanya, baik pengembang kecil (rumah subsidi), menengah maupun pengembang besar.
Asosiasi ini juga aktif membangun jaringan sinergitas dengan pemangku kebijakan perumahan dan properti, serta mitra kerja termasuk perbankan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya