Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32.000 Hektare Lahan Mangrove Bakal Direhabilitasi Tahun Ini

Kompas.com - 29/02/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Bank Dunia siap memulai program rehabilitasi lahan mangrove dengan luasan target 32.000 hektare tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala BRGM Hartono usai penanaman pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

"Ya, jadi Bank Dunia memastikan dukungannya, hingga program rehabilitasi mangrove tersebut akan dilaksanakan pada bulan depan, Maret 2024," kata Hartono, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Data Geospasial Rehabilitasi Mangrove

Rehabilitasi puluhan hektare lahan mangrove itu, lanjutnya, tersebar di empat provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.

Hartono mengatakan, dukungan finansial dari Bank Dunia merupakan angin segar untuk merealisasikan percepatan rehabilitasi lahan mangrove yang berkelanjutan di Indonesia.

Untuk diketahui, BRGM menargetkan rehabilitas 75.000 hektare lahan mangrove di empat provinsi tersebut hingga 2025.

Program rehabilitasi tersebut, kata dia, diharapkan bisa meningkatkan peluang mata pencaharian dan bisnis masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan mangrove.

Baca juga: Lagi, Petrokimia Gresik Tanam 10.000 Bibit Mangrove di PRPM Mengare

Sementara itu Direktur Pelaksana Kepala Bagian Keuangan Bank Dunia Anshula Kant mengatakan, dukungan finansial yang diberikan merupakan salah satu bentuk komitmen lembaganya untuk mencegah perluasan dampak perubahan iklim.

Perubahan iklim, menurut dia, telah memperbesar potensi dampak kebencanaan yang saat dirasakan dunia, termasuk Indonesia.

Oleh sebab itu, perubahan iklim harus dilawan, salah satunya dengan menjaga ekosistem mangrove.

Terhitung hingga akhir tahun 2023, Kant menyampaikan pihaknya sudah menyalurkan pendanaan 28,6 juta dollar AS.

Baca juga: Rehabilitasi Hutan dan Mangrove Capai 185.010 Hektare pada 2023

"Sungguh ini kerja sama yang kuat, kita saling mendukung, terlebih Indonesia mempunyai target yang besar pengurangan emisi karbon menjadi 358 juta karbon dioksida pada 2030," ujarnya.

Kant berharap, program rehabilitasi yang diinisiasi Pemerintah Indonesia melalui BRGM bisa berjalan sebagaimana tujuannya.

Sehingga, hal tersebut bisa membawa pengaruh baik bagi masyarakat setempat dan kemaslahatan makhluk hidup secara luas.

Baca juga: Petrokimia Gresik Tanam 2.000 Bibit Mangrove dan Bersih-Bersih Pantai

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com