Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Muhammad Hafizt mengatakan, pendataan padang lamun nasional membutuhkan kolaborasi pemangku kepentingan.

Pasalnya, ekosistem padang lamun berperan penting dalam perkembangan ekonomi biru.

"Kolaboratif data itu seperti ini, data itu saya yakin di daerah itu mengambil, apalagi di universitas ada dari skripsi, dari tesis dan disertasi, tersebar. Jadi entah mungkin dihimpun oleh wali data," kata Hafizt dalam diskusi daring, Rabu (17/7/2024), sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Padang Lamun akan Dimasukkan Komitmen Penurunan Emisi NDC

Dia menjelaskan wali data berperan mengumpulkan data yang tersebar dari pemerintah daerah, lembaga di luar pemerintah, universitas, asosiasi, pusat data padang lamun global, dan berbagai proyek terkait dengan ekosistem perairan itu.

Kolaborasi pendataan dapat membangun model empiris untuk data padang lamun nasional demi menghasilkan estimasi lebih akurat terkait dengan kondisi, terutama untuk mendukung penghitungan potensi penyimpanan karbon.

Saat ini, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi terkait dengan pengumpulan data.

Misalnya, kelengkapan informasi yang dibutuhkan untuk menghitung potensi karbon di ekosistem padang lamun, baik di atas permukaan (above ground) maupun di bawah tanah (underground ground).

Baca juga: Jaga Padang Lamun Penting untuk Konservasi Dugong

"Kalau kita bicara estimasi karbon skala nasional, berarti paling ideal kita butuh informasi above ground carbon, underground carbon di setiap titik. Bagaimana kalau tidak punya sampel? Salah satu solusinya dengan memprediksi dari parameter lain misalnya dari persentase kaver," ujar Hafizt.

Dia menyampaikan, kelengkapan itu juga dibutuhkan karena masing-masing ekosistem padang lamun di Indonesia memiliki struktur varietas yang beragam, mengingat terdapat 12 spesies lamun di Nusantara.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia berencana memasukkan ekosistem padang lamun dalam dokumen iklim Nationally Determined Contribution (NDC) Kedua menjelang Konferensi Iklim PBB COP29 di Azerbaijan.

Hal itu mengingat potensi yang dimiliki ekosistem pesisir dalam upaya mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional, termasuk kemampuan mangrove dan padang lamun untuk menyimpan dan menyerap karbon.

Baca juga: Pemetaan Lamun dan Pengurangan Emisi Karbon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
LSM/Figur
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Pemerintah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
LSM/Figur
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
LSM/Figur
Danone Dorong Tanggung Jawab Kolektif Atasi Sampah Plastik
Danone Dorong Tanggung Jawab Kolektif Atasi Sampah Plastik
Swasta
Kurangi Plastik Virgin, Unilever Bikin Inovasi Kemasan Reuse
Kurangi Plastik Virgin, Unilever Bikin Inovasi Kemasan Reuse
Swasta
Kemenkes: 53 Juta Siswa SD-SMA Akan Dapat Skrining Kesehatan Gratis
Kemenkes: 53 Juta Siswa SD-SMA Akan Dapat Skrining Kesehatan Gratis
Pemerintah
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
LSM/Figur
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Swasta
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Swasta
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
BUMN
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Pemerintah
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan 'Ecology Funnel' bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan "Ecology Funnel" bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Pemerintah
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau