Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap 2 Hal Penting dalam Konservasi Harimau, Harus Jadi Indikator Kemajuan

Kompas.com, 1 Agustus 2025, 11:55 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Peneliti harimau Sumatera, Erlinda C Kartika, mengungkapkan dua indikator penting dan mendasar dalam konservasi harimau (Panthera tigris sumatrae). 

"Pertama adalah data. Kita belum pernah mengkaji menyeluruh. Padahal, kebutuhan data itu penting. Data ini mulai populasi, konflik, illegal trading, dan lainnya," ungkap Erlinda.

Saat ini, data populasi saja masih belum jelas. Sejumlah pihak menyebut ada 600 harimau Sumatera yang tersisa, tetapi rentang perkiraan jumlahnya terlalu lebar sehingga bisa jadi jauh lebih rendah.

Yayasan Konservasi Hutan Harimau mengungkap, rentang populasi harimau sumatera bisa antara 173-883. Rentang yang sangat lebar, hampir 500 persen, menunjukkan betapa sulitnya menentukan dengan pasti.

Baca juga: Konservasi Harimau Sumatera Perlu Arah Jelas, SRAK Urgent Diterbitkan

Survei populasi sekala besar sejauh ini baru dilakukan dua kali, pada dekade awal abad 21 dan tahun 2018. Survei kecil dilakukan oleh sejumlah lembaga, misalnya taman nasional.

"Yang kedua adalah penegakan hukum terkait pengurangan habitat harimau. Sekarang masih lemah. Konflik karena pengurangan habitat belum teratasi baik, dan itu seharusnya melibatkan masyarakat," urainya.

Menurut Erlinda, dua hal tersebut harus masuk dalam pembaruan Strategi Rencana Aksi Konservasi (SRAK) yang saat ini masih digodog di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Terkait konflik, Erlinda saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (29/7/2025) mengungkapkan perlu pendekatan tepat dalam menanganinya. Harimau bukan saja tidak boleh dibunuh. Penangkapan sebisa mungkin dihindari. Ketika ditangkap, harimau harus dilepasliarkan ke habitat yang tepat.

"Ketika dilepasliarkan ke tempat lain, banyak yang harus kita pertanyakan. Kita belum pernah mengkaji survival-nya. Yang dilakukan sekarang sporadis, belum dikaji mendalam," katany. 

Baca juga: Riset Ahli Ungkap, Kearifan Lokal Saja Tak Mempan Lindungi Harimau Sumatera

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Swasta
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
LSM/Figur
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
LSM/Figur
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Pemerintah
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
LSM/Figur
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Pemerintah
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Pemerintah
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
LSM/Figur
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
LSM/Figur
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
LSM/Figur
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
LSM/Figur
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
BUMN
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
LSM/Figur
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau