Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemerintah Tekan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Konstruksi

Kompas.com - 16/03/2023, 14:49 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder Indonesia Water Institute (IWI) sekaligus Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Firdaus Ali mengatakan, sektor konstruksi berkontribusi menyumbang 24,6 persen emisi gas rumah kaca (GRK).

"Sektor konstruksi ternyata menyumbang 24,6 persen dari emisi GRK. Kita punya komitmen Nasional tadi untuk menurunkan GRK kita," ujar Firdaus dlaam konferensi usai acara Sustainable Infrastructure Forum di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Targetnya, penurunan GRK nasional sebesar 29 persen. Namun, apabila berkolaborasi dengan berbagai pihak internasional bisa turun 41 persen.

Dengan demikian, pada tahun 2060, net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon bisa tercapai.

Hal tersebut bisa tercapai apabila ada komitmen bersama antar-stakeholder (pemangku kepentingan), mulai dari peneliti, pemerintah, maupun dari segi pembiayaan.

Digelarnya Sustainable Infrastructure Forum untuk memberikan semangat dan menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah emisi GRK ini.

Untuk lingkup Kementerian PUPR, saat membangun infrastruktur kemudian ada bencana rusak harus membangunnya kembali.

"Kemudian kalau ada bencana ya kita harus bangun lagi, yang sudah ada kita bangun setengah mati gitu kan. Itu tujuan dari forum ini," tutur Firdaus.

Peningkatkan jumlah emisi karbon dan GRK menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Kemudian, memicu terjadinya perubahan iklim dan anomali cuaca di hampir seluruh belahan bumi.

Firdaus juga menekankan pentingnya mendorong implementasi kebijakan terkait infrastruktur, konstruksi berkelanjutan, dan green materials (material hijau).

"Pembangunan green industrial (industri hijau) sudah mulai dikembangkan di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan menggunakan energi baru terbarukan," tambahnya.

Konsep inilah yang nantinya juga akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau