Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 Maret 2023, 15:42 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Desa Sejahtera Astra (DSA) yang digagas oleh PT Astra International Tbk, terus meningkatkan potensinya untuk mendorong perekonomian dan masa depan lingkungan yang lebih baik.

Secara kumulatif, hingga tahun 2023, Astra telah membina 1.060 DSA dengan jumlah masyarakat yang mendapat manfaat sebanyak 134.998 orang di seluruh Indonesia.

Sedangkan tenaga kerja baru yang terserap sebanyak 20.370 orang, dengan peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat sebesar 89 persen di seluruh Indonesia.

Ada empat klaster produk yang dihasilkan DSA, yakni klaster kopi, klaster agrikultur, olahan dan komoditas, klaster kelautan dan perikanan tangkap, serta klaster wisata, kreatif, budaya.

Baca juga: Kini, Ribuan Warga Cianjur Bisa Nikmati Listrik Gratis

Kontribusi Astra untuk mengembangkan potensi alam sekitar DSA untuk hari ini dan masa depan Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

Salah satu desa binaan Astra, yakni DSA Muncar, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melaksanakan kegiatan penanaman 20.000 pohon dengan jenis tanaman kehutanan maupun tanaman produktif yang dapat memberikan manfaat masa depan masyarakat sekitar.

Head of Environment & Social Responsibility Astra Diah Suran Febrianti menuturkan, penanaman pohon di DSA ini dilakukan dengan sistem agroforestri, yaitu pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari, dengan cara mengombinasikan tanaman kehutanan dan tanaman produktif.

"DSA Muncar Temanggung ini tidak hanya memiliki kopi sebagai salah satu keunggulannya, tetapi juga mempunyai potensi wisata alam hasil kolaborasi antara desa wisata perkebunan berbasis kopi dan konsep agrowisata budaya," terang Diah yang dikutip Kompas.com, dari laman Astra, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Sejahterakan Umat, Fondasi Ekosistem Zakat Nasional Harus Diperkuat

Hingga tahun 2023, jumlah masyarakat yang mendapat manfaat dari program DSA Temanggung yang dibina sejak 2018 ini telah mencapai 1.200 orang dari sebelumnya hanya sekitar 200 orang.

Sementara penyerapan tenaga kerja terus meningkat menjadi 93 orang dari semula hanya 20 orang.

Potensi Desa Wisata

Pada pertengahan tahun 2022 lalu, Astra juga mengembangkan pembinaan desa wisata di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, melalui DSA Mangunan dan DSA Gilangharjo dengan fokus pada pemberdayaan potensi di sekitarnya.

DSA Mangunan memiliki potensi dalam melestarikan hutan pinus dan kebun buah atau yang dikenal dengan ‘negeri di atas awan’.

Setiap minggunya, sebanyak 1.500 wisatawan dari berbagai kota maupun negeri berdatangan untuk menyaksikan panorama matahari terbit di sini.

Dengan biaya Rp 10.000 per kunjungan, masyarakat sekitar bisa menghasilkan Rp 60 juta setiap bulannya.

Selain negeri di atas awan, DSA Mangunan memiliki desa wisata kaki langit yang merupakan tempat belajar pembuatan kerajinan bubut kayu untuk diperdagangkan, serta tempat pembelajaran dan pembuatan minuman tradisional.

Sedangkan DSA Gilangharjo yang berlokasi di bawah kaki Gunung Cilik, Kaliurup, memiliki komunitas pembatik cilik untuk anak-anak dengan suasana yang ramah dan nyaman.

Komunitas pembatik cilik ini dibina oleh Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 Bidang Kewirausahaan Anjani Sekar Arum untuk melestarikan produk unggulan yang secara bertahap telah dijual kepada masyarakat.

Hingga saat ini, kedua desa tersebut telah melibatkan sebanyak 180 warga dalam pengembangan desa, membuka lapangan kerja baru untuk 60 orang dan meningkatan pendapatan keseharian warga sebesar 20 persen.

"Secara keseluruhan, program DSA di Jawa Tengah saat ini berjalan dengan baik. Ada 128 desa yang telah dibina dengan total penerima manfaat sebanyak 19.865 orang," imbuh Diah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Pemerintah
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Pemerintah
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
LSM/Figur
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Swasta
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau