JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu momen yang ditunggu-tunggu kehadirannya setiap tahun oleh umat Islam adalah Ramadan.
Biasanya, kita akan memasak berbagai sajian makanan. Terkadang juga membeli beragam takjil dari yang asin hingga yang manis.
Namun, akankah minuman dan makanan tersebut habis? Atau malah menjadi sampah? Belum lagi sampah plastik sekali pakai yang menumpuk selama Ramadan.
Jangan sampai hal-hal baik yang kita niatkan malah berpotensi membuat kerugian bagi orang lain atau bahkan lingkungan di sekitar kita.
Baca juga: Sambut Ramadan, Allianz Gelar Edukasi Kesehatan Lansia, Ibu Hamil, dan Balita
Nah, untuk meminimalisasi dampak penggunaan plastik, ada lima tips dari Greenpeace Indonesia yang bisa diterapkan untuk tetap memaksimalkan ibadah selama Ramadan sambil melakukan refleksi terhadap lingkungan:
1. Makan dan minum secukupnya
Ketika sedang berburu hidangan untuk berbuka, tentunya segala jenis makanan dan minuman akan terlihat sedap di mata. Akan tetapi, jangan sampai kalap.
Selain tidak baik untuk kesehatan, membeli makanan berlebihan, apabila tidak habis dikonsumsi, dapat menyebabkan pemborosan dan pencemaran lingkungan.
Hal ini mengingat, salah satu hikmah dari puasa adalah agar kita bisa berhemat serta mengendalikan hawa nafsu.
2. Kurangilah penggunaan plastik sekali pakai
Plastik sekali pakai adalah salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan.
Plastik sekali pakai yang sering kita temukan untuk membungkus ataupun menyajikan makanan dan minuman ketika sudah dibuang dapat menumpuk di tempat sampah dan tidak dapat terurai sehingga bisa mengganggu lingkungan dan habitat setiap makhluk hidup!.
Maka dari itu, mari kita gunakan peralatan makan dan minum yang bisa dicuci dan digunakan kembali agar kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih sehat dan berkah, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.
3. Gunakan air secukupnya
Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sayangnya, air juga merupakan sumber daya yang terbatas dan rentan tercemar.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya