3. SDN 04 Tamansari Lombok Barat
Sekolah yang berlokasi di Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB), ini dibangun menggunakan bahan material berupa ecobrick atau limbah plastik. Ini juga diklaim sebagai bangunan yang tahan guncangan gempa.
Bahkan, SDN 04 Taman Sari menjadi sekolah bata plastik pertama di dunia, yang diinisiasi oleh Classroom of Hope (Australia).
Ini dikerja samakan oleh Block Solutions (Finlandia), Pelita Foundation Lombok, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
Saat ini, bata plastik daur ulang untuk pembangunan sekolah dikirim langsung dari Finlandia.
Bahan baku ecoblock yang digunakan terdiri dari limbah plastik yang didaur ulang dan dicampur dengan serbuk kayu.
4. SMAN 8 Malang
Dalam mengusung konsep ramah lingkungan, SMAN 8 Malang telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sejak tahun 2018 silam.
Ini merupakan bentuk corporate social responsibility (CSR) dari Paiton Energy berupa fasilitas PLTS dan laboratorium (lab) belajar energi surya.
PLTS dan lab belajar energi surya ini akan dimanfaatkan sekolah untuk pasokan energi dan edukasi.
Sementara itu, Wakasek Bidang Sarana Prasarana SMAN 8, Liliek Triani menyatakan PLTS berdaya 15,36 KVP itu bisa mengurangi beban ekonomi sekolah.
5. SDN 1 Kutosari
Tidak hanya SMAN 8 Malang, namun SDN 1 Kutosari di Jawa Tengah pun juga menerapkan energi serupa demi mengusung ramah lingkungan.
Sekolah berstatus adiwiyata ini memilih konsep energi terbarukan sebagai alternatif mencukupi kebutuhan listrik.
Setidaknya, terdapat dua solar charging point yang dipasang di atap sekolah. Inovasi ini dimanfaatkan mengaliri listrik untuk penggunaan lampu dan teks berjalan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya