Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Urban Heat Island Bikin Panas Makin Membakar, Ini Penyebab dan Upaya Menangkalnya

Kompas.com - 04/05/2023, 14:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

  • Struktur geometris kota yang rumit
  • Kapasitas termal yang tinggi dari material bangunan
  • Efek rumah kaca
  • Berkurangnya kecepatan angin di daerah perkotaan
  • Berkurangnya ruang terbuka hijau

Dilansir dari publikasi yang berjudul Urban Heat Island dan Upaya Penanganannya yang dirilis Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan Makassar, 29 Januari 2015, UHI telah dikaji di berbagai kota besar di dunia.

Kebanyakan dari kota-kota besar yang sudah dikaji, termasuk Jakarta, menyimpulkan bahwa sudah terjadi fenomena UHI.

Fenomena UHI di perkotaan juga menyebabkan meningkatnya penggunaan listrik di perkotaan, utamanya untuk pemakaian pendingin ruangan atau AC.

Baca juga: 12 Dampak Pemanasan Global Bagi Kehidupan

Upanya menangkal UHI

UHI telah menjadi fenomena yang serius. Pasalnya, suhu udara yang sudah panas akibat perubahan iklim menjadi semakin menyengat di perkotaan karena fenomena ini.

Dirangkum dari buku Shaharuddin Ahmad yang Berjudul Mikroiklim Bandar :Perkembangan dan Impak Pulau Haba Bandar di Malaysia (2012), berikut upaya untuk menekan fenomena UHI.

  • Menyesuaikan geometri kota
  • Meningkatkan pantulan panas di kota melalui penggunaan permukaan yang berwarna cerah
  • Menghemat penggunaan listrik
  • Merencanakan sistem pengangkutan yang baik
  • Memperbanyak permukaan yang mampu menyerap air
  • Memperbanyak ruang terbuka hijau

Dalam publikasi ilmiah berjudul Study of green areas and urban heat island in a tropical city yang diterbitkan jurnal Habitat International (2004), pemeliharaan dan pembangunan kawasan hijau adalah upaya efektif.

Studi tersebut didasarkan pada penelitian di Singapura. Dalam studi itu, peneliti yaitu NH Wong dan C Yu menyimpulkan bahwa ruang terbuka hijau sangat baik dan ekfektif menangkal fenomena UHI dengan cepat.

Baca juga: Pakistan Hanya Sumbang Kurang dari 1 Persen Pemanasan Global, tapi Saat Ini Tenggelam oleh Banjir

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com