Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik serta Cara Mengolahnya

Kompas.com, 1 Mei 2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Sampah adalah hasil sampingan dari aktivitas manusia atau makhluk hidup atau proses alam.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Pasal 1 ayat (1), sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat.

Sampah adalah salah satu permasalahan yang bisa berdampak serius terhadap lingkungan bila tidak ditangani dengan baik.

Berdasarkan jenisnya, sampah bisa dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Apakah Sampah Mikroplastik Bisa Masuk ke Otak?

Sampah organik

Sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan.

Sampah organik lama-lama akan mengalami pembusukan dan pelapukan, sebagaimana dilansir dari Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 1, Januari 2015

Sampah organik tergolong ramah lungkungan karena dapat diurai oleh bakteri secara alami di alam.

Contoh dari sampah organik adalah sisa nasi, kulit buah, sayuran busuk, ampas teh, bangkai hewan, dan kotoran hewan atau manusia.

Baca juga: Pimpin Kampanye Daur Ulang, Danone Ingatkan Pengelolaan Sampah Plastik

Sampah anorganik

Sedangkan sampah anorganik adalah limbah dari aktivitas manusia yang sulit atau bahkan tidak bisa terurai.

Kalau pun bisa terurai, sampah anorganik membutuhkan waktu yang sangat lama, ratusan bahkan ribuan tahun.

Contoh dari sampah anorganik adalah plastik, botol minuman, ban bekas, besi, kaca, kabel, dan barang elektronik, sebagaimana dilansir dari situ web Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng.

Baca juga: Dua Sisi Sampah Anorganik, Manfaat dan Kerugian jika Tak Diolah dengan Baik

Mengolah sampah organik dan anorganik

Sampah anorganik dan anorganik dapat diolah guna mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.

Langkah pertama untuk mengolah adalah memisahkan atau memilah antara sampah organik dengan sampah anorganik. Pemilahan dan pemisahan bisa dilakukan di level paling bawah yaitu rumah tangga.

Setelah dipisah, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos. Caranya dengan mengumpulkan sampah organik di suatu wadah kemudian tunggu hingga membusuk.

Bahkan sampah organik bisa dijadikan sebagai biogas untuk memasak. Pengolahan sampah organik menjadi biogas diperlukan upaya lebih yaitu dengan membuat biodigester.

Baca juga: PNP-UPDK Pandan Beri Bantuan Becak untuk Bank Sampah Pertama di Tapteng

Sedangkan sampah anorganik bisa dikelola dengan prinsip tiga R yaitu reuse (dipakai kembali), reduce (pengurangan pemakaian), dan recycle (daur ulang).

Reuse adalah penggunaan kembali sampah anorganik yang masih bisa dipakai, contohnya memakai kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi lainnya.

Reduce adalah pengurangan produk yang berpotensi menjadi sampah anorganik seperti menghindari tas plastik sekali pakai dan menggantinya dengan tas kain yang bisa dipakau berkali-kali.

Recycle adalah mendaur ulang barang yang sudah telanjur menjadi sampah anorganik seperti botol plastik bekas di buat kerajinan tangan atau diserahkan ke pihak yang mendaur ulang.

Baca juga: Ngabuburit Ramah Lingkungan, Ajinomoto Ajarkan Kelola Sampah Jadi Cuan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau