Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2023, 06:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan akan hunian kian meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Pembangunan permukiman pun terjadi demikian masif.

Fenomena inilah yang menimbulkan kekhawatiran beralih-fungsinya lahan pertanian secara signifikan dan berpotensi mengganggu ketahanan pangan.

Pemerintah pun tak tinggal diam, dengan mengeluarkan kebijaka terkait Penetapan Lahan Sawah Dilindungi (LSD).

Karenanya, dibutuhkan sebuah konsep perumahan berkelanjutan yang bisa menampung kebutuhan tempat tinggal dan sumber pangan masyarakat sekaligus.

Terkait hal ini, Future Cities Laboratory (FCL) menawarkan konsep pengembangan agropolitan atau kota pertanian, bernama Agropolitan Seed Town seluas 14 hektar di kawasan Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Jakarta dan Jabar, 2 Provinsi di Jawa yang Warganya Masih Banyak Tinggal di Rumah Kumuh

Urban Design Coordinator Agropolitan Territories FCL Global Daliana Suryawinata mengatakan, proyek ini menjawab tantangan kebutuhan lahan permukiman dan pertanian.

"Kita bilang stop development juga tidak bisa, jadi jalan tengahnya dengan mengizinkan development yang mengakomodasi tetap ada lahan pertanian," kata Daliana kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Caranya adalah dengan membangun rumah tumbuh dan vertikal, sehingga lahan pertanian di sekitarnya masih terjaga.

Sebagai solusi, FCL menghadirkan rumah susun (rusun) hijau dan rumah tambah. Sesuai namanya, rusun hijau dilengkapi dengan taman vertikal, ramp, jembatan dan selasar yang mampu menampung berbagai aktivitas penghuni.

Konsep ini juga menekankan kepada fungsi mixed use sebuah kawasan, sehingga tidak hanya mengakomodir kebutuhan hunian, namun juga kegiatan komersial yang dilengkapi dengan infrastruktur berkualitas dan menjadikannya kawasan terintegrasi.

Selain itu, Agropolitan Seed Town bermanfaat untuk memberdayakan masyarakat sekitar lewat kegiatan di dalamnya, khususnya di bidang pertanian.

"Orang kota seringkali menganggap kegiatan bertani itu kurang keren, padahal the future is also living and farming at the same time," imbuh Daliana.

Baca juga: Rumah Tumbuh, Inovasi Konstruksi Adaptif dan Berkelanjutan

Hal senada disampaikan oleh Principal Investigator Agropolitan Territories FCL Global Prof. Stephen Cairns.

Agropolitan Seed Town yang bersebelahan langsung dengan perkampungan masyarakat menawarkan sejumlah lapangan pekerjaan di bidang smart farming.

"Ide ini sudah diuji coba di Harvard dan National University of Singapore (NUS) oleh mahasiwa S2," papar Stephen.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau