Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren dan Madrasah Ramah Anak Didorong Demi Cegah Kekerasan

Kompas.com - 21/05/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Masih adanya kekerasan, termasuk kekerasan seksual, di ranah pondok pesantren maupun madrasah harus menjadi perhatian bersama.

Pasalnya, lokasi tersebut seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan berekspresi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga mengatakan, isu kekerasan menjadi penting untuk diketahui oleh publik dan diselesaikan bersama.

Baca juga: Pesantren Abata Rilis SmartDEAF, Teknologi Assistif untuk Santri Tuna Rungu

Dia menuturkan, akhir-akhir ini masyarakat dan media massa mulai sadar terhadap segala bentuk tindakan yang mengarah pada kekerasan atau perlakuan salah lainnya terhadap anak.

“Hal ini sesuai dengan arahan Presiden kepada Kementerian PPPA untuk fokus pada penanganan lima isu prioritas, dimana salah satunya adalah penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Bintang Puspayoga dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren dan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Oleh karenanya, dia juga mendorong terwujudnya pesantren dan madrasah ramah anak, sebagaimana dilansir dari rilis Kementrian PPA, Kamis (18/5/2023).

Pesantren dan madrasah ramah anak mengupayakan perlindungan bagi para santri dari kekerasan, dan memastikan anak dapat tumbuh berkembang dengan aman dan nyaman, serta dapat memperoleh pendidikan.

Baca juga: Pemerintah Tawarkan Konsep Pesantren Ramah Anak Bebas Kekerasan

Bintang berharap, anak-anak Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang terbaik dalam lingkungan yang aman dan nyaman, apalagi berada dalam pendidikan berasrama yang berbasis agama.

Konsep pesantren ramah anak bertujuan untuk menciptakan sebuah pesantren yang menyenangkan untuk pertumbuhan anak melewati masa-masa remaja dan mempersiapkan mereka memasuki usia dewasa.

“Dengan demikian anak-anak dapat meningkatkan prestasi baik dalam belajar maupun aspek kemampuan lainnya. Inilah yang menjadi tujuan kami membuat Pesantren Ramah Anak,” tutur Bintang.

Bintang menambahkan, pesantren ramah anak adalah usaha menciptakan pesantren dan lingkungan sekitarnya dapat membuat anak nyaman, bersih, betah, khusyuk beribadah, senang belajar, bermain, dan berinteraksi.

Baca juga: Dorong Pemberdayaan Pesantren, Mendag Resmikan Mizan Mart

Sehingga, ucap Bintang, pondok pesantren juga berperan aktif sebagai model pendidikan yang mengupayakan pencegahan tindakan kekerasan pada anak di lingkungan pendidikan.

Selain mendorong pondok pesantren ramah anak, anak-anak juga diminta menjadi pelopor dan pelapor di pondok pesantren.

Kementerian PPPA sebagai institusi pembina dari Forum Anak yang tersebar di 448 Kota dan 34 provinsi berharap, anak-anak dapat turut berpartisipasi secara langsung.

“Melalui perannya sebagai pelapor dan pelopor diharapkan anak-anak tidak takut untuk melaporkan apa yang dialami kepada ayah bunda atau pengasuh dan pendidik di pondok pesantren, jika mengalami kekerasan atau melihat adanya kekerasan,” ujar Bintang.

Baca juga: ASFA Foundation dan Gontor Sepakat Kerek SDM Pesantren dan Perguruan Tinggi Islam

Di sisi lain, Bintang juga memberikan apresiasi kepada Madrasah Mualimat Muhammadiyah melalui program program-programnya.

“Di sini saya melihat pendampingan yang diberikan terhadap santri-santrinya sangat luar biasa, mulai dari pemberdayaan perempuan hingga ekstrakulikuler yang diberikan akan bisa benar-benar bisa melahirkan santri-santri yang hebat dan kedepan menjadi perempuan tangguh dan mandiri,” papar Bintang.

“Diharapkan pesantren ini bisa menjadi inspirasi kepada 36.000 pesantren yang ada di Indonesia, yakni bagaimana pesantren yang seharusnya memberikan hunian yang aman, nyaman dan memberikan kebahagiaan untuk anak-anak,” imbuhnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah mendukung program Kementerian PPA yang bertujuan memberikan perlindungan kepada para santri dari segala bentuk kekerasan.

Sejalan dengan itu Madrasah Muallimat Muhammadiyah turut mendorong program Pesantren Perempuan Cinta Anak yang telah diterapkan di lingkungan madrasah dan pesantren.

Baca juga: KPU Akan Buat TPS Khusus untuk Pekerja IKN Sampai Santri di Pesantren

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan 'Green Job'
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan "Green Job"
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau