KOMPAS.com – Taman nasional adalah kawasan pelestarian yang berfungsi untuk melindungi keanekaragaman hayati di suatu wilayah.
Menurut Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 1990, taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli.
Taman nasional juga berfungsi melindungi sistem penyangga kehidupan serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Baca juga: Daftar Lengkap 54 Taman Nasional di Indonesia
Taman nasional dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Sejauh ini, ada 54 kawasan yang tersebar dari seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang ditetapkan sebagai taman nasional.
Khusus untuk Sulawesi, ada sembilan taman nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Berikut daftar taman nasional yang ada di Sulawesi.
Baca juga: Daftar Taman Nasional di Pulau Sumatera
Taman Nasional Bunaken terletak di Provinsi Sulawesi Utara dengan Kota Manado sebagai kota terdekat, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Taman Nasional Bunaken memiliki luas 89.065 hektare (ha) dan 97 persen dari wilayah tersebut adalah perairan. Sianya, 3 persen, daratan.
Taman Nasional Bunaken mencakup lima pulau, yaitu Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Mantehage, Pulau Naen, dan Pulau Siladen.
Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya dengan 390 spesies terumbu karang.
Luas terumbu karang di Taman Nasional Bunaken ini mencapai 11.709 ha. Taman Nasional Bunaken juga memiliki beberapa jenis hutan bakau yang luasnya mencapai 2.434 hektare dengan 28 spesies.
Informasi mengenai Taman Nasional Bunaken dapat dilihat di sini.
Baca juga: Daftar Taman Nasional di Pulau Jawa
Dalam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone teridentifikasi 125 jenis burung, 24 jenis mamalia, 23 jenis amfibi dan reptil, serta 289 jenis pohon.
Beberapa fauna yang menjadi daya tarin taman nasional ini adalah anoa dataran rendah, babirusa, tarsius, julang sulawesi, dan maleo.
Secara umum, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone merupakan kawasan konservasi darat terbesar di Sulawesi dengan luasan 282.008 ha.
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone terletak di dua provinsi yaitu Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Informasi mengenai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dapat dilihat di sini.
Baca juga: Daftar Taman Nasional di Bali dan Nusa Tenggara
Taman Nasional Lore Lindu terletak di dua kabupaten di Sulawesi Tengah yaitu Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso.
Luas Taman Nasional Lore Lindu mencapai 215.733,70 ha.
Taman Nasional Lore Lindu memiliki fauna dan flora endemik Sulawesi serta panorama alam yang menarik karena terletak di garis Wallace yang merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia.
Anoa, babirusa, rusa, binatang hantu (tangkasi), kera tonkea, kuskus marsupial, dan musang Sulawesi hidup di Taman Nasional Lore Lindu.
Keunikan lain dari Taman Nasional Lore Lindu adalah adanya patung-patung megalit yang usianya mencapai ratusan bahkan ribuan tahun tersebar di kawasan ini.
Informasi mengenai Taman Nasional Lore Lindu dapat dilihat di sini.
Baca juga: Daftar Taman Nasional di Pulau Kalimantan
Taman Nasional Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang terletak dalam zona transisi garis Wallace dan Weber.
Taman Nasional Kepulauan Togean terletak di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah.
Luas kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean adalah 365.241,08 ha yang terdiri dari kawasan darat seluas 25.121,72 ha dan perairan seluas 340.119,36 ha.
Taman Nasional Kepulauan Togean juga menjadi habitat bagi satwa endemik seperti monyet togean dan babirusa. Monyet togean yang menjadi salah satu ikon satwa di Kepulauan Togean hanya ditemukan di Pulau Malenge.
Taman Nasional Kepulauan Togean merupakan salah satu bagian ekosistem terumbu karang penting dari segitiga terumbu karang yang merupakan area-area yang memiliki keragaman karang tertinggi di dunia.
Informasi mengenai Taman Nasional Kepulauan Togean dapat dilihat di sini.
Baca juga: Menparekraf Tanggapi Kenaikan Tarif Pemandu Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung terletak di tiga kabupaten di sulawsi Selatan yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Bone. Luas Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung adalah 43.750 ha.
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki berbagai keunikan, yaitu karst, gua-gua dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu.
Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, Alfred Russel Wallace, menyebut Bantimurung sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu).
Sementara itu, menurut situs web Kementerian LHK, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung menjadi salah satu kawasan konservasi di wilayah Indonesia.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, antara lain tumbuhan berkayu, kupu-kupu, rusa (Cervus timorensis), babi (Sus celebensis), dan kera hitam Sulawesi.
Namun, yang paling mengagumkan adalah keragaman spesies kupu-kupunya, termasuk beberapa jenis endemik yang jarang ditemukan.
Baca juga: Wisata Alam Taman Nasional Gunung Merapi Buka Lagi mulai 17 April
Taman Nasional Taka Bonerate adalah taman laut yang terletak Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Taman Nasional Taka Bonerate terletak di tengah segitiga terumbu karang dunia yang memiliki keragaman spesies karang tertinggi di dunia.
Di dalam zona inti Taman Nasional Taka Bonerate juga terdapat tempat peneluran penyu. Ada empat spesies penyu di dalam kawasn yaitu penyu sisik, penyu hijau, penyu tempayan, dan penyu lekang atau abu-abu.
Selain penyu, jenis biota yang kini terancam punah adalah kima raksasa. Kendala dalam pelestarian kima raksasa adalah larvanya yang harus menemukan substrat yang kasar (baru dapat bertahan hidup.
Informasi mengenai Taman Nasional Taka Bonerate dapat dilihat di sini.
Baca juga: Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terletak di empat kabupaten di Sulawesi Tenggara yaitu Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, dan Bombana.
Luas Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai 105.194 ha dan memiliki lima tipe ekosistem.
Kelima ekosistem ini adalah hutan hujan dataran rendah, hutan pegunungan rendah, savana, rawa, dan mangrove.
Objek dan daya tarik wisata Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai berupa muara Lanowulu, savana Lanowulu-Langkowala, rawa Aopa, gunung Watumohai, dan air terjun.
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terdapat babi rusa, anoa, dan 155 spesies burung di mana 37 di antaranya endemik. Selain itu, di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terdapat 323 spesies tanaman.
Baca juga: Taman Nasional Baluran dan Gunung Ijen dalam Bidikan Samsung Galaxy S23 Ultra
Taman Nasional Wakatobi terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Taman Nasional Wakatobi memiliki luas mencapai 1,39 juta hektare, dan di dalamnya terdapat 25 gugusan terumbu karang sepanjnag 600 kilometer. Ada sekitar 112 jenis dari 13 famili terumbu karang.
Taman Nasional Wakatobi berada di Coral Triangle atau Segitiga Terumbu Karang. Coral Triangle adalah istilah yang mengacu pada wilayah seluas 6 juta kilometer yang membentang dari Malaysia, Indonesia, Kepulauan Solomon, hingga Timor Leste.
Taman Nasional Wakatobi ini juga memiliki berbagai spesies langka yang dilindungi seperti penyu sisik, penyu hijau, ikan napoleon.
Kemudian kepiting kenari, lola, duyung, lumba-lumba, hingga cumi-cumi berbintik hitam. Di Taman Nasional Wakatobi juga ditemukan jenis burung laut, seperti angsa batu coklat, cerek melayu, hingga raja udang.
Informasi mengenai Taman Nasional Taka Bonerate dapat dilihat di sini.
Baca juga: Wisata ke Taman Nasional Komodo, Bisa Mampir Lihat Atraksi di Desa
Taman Nasional Gandang Dewata terletak di tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yaitu Mamuju, Mamuju Tengah, dan Mamasa.
Taman Nasional Gandang Dewata memiliki luas 189.208,17 ha dan menjadi habitat bagi flora serta fauna endemik Sulawesi.
Selain itu, taman nasional ini juga menyimpan beragam jenis tanaman dan satwa yang berpotensi sebagai jenis baru, mulai dari jenis jahe-jahean, tikus, katak, hingga anggrek, sebagaimana dilansir dari pemberitaan Kompas.id.
Gandang Dewata bisa disebut habitat asli kawasan Wallacea yang paling utuh. Ekosistemnya yang unik melahirkan beragam flora dan faunanya yang khas.
Baca juga: Taman Nasional Yellowstone, Taman Nasional Pertama di Dunia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya