KOMPAS.com – Lebih dari 1 miliar orang atau tepatnya 1,059 miliar jiwa di seluruh dunia tinggal di permukiman kumuh perkotaan pada 2020.
Jumlah ini meningkat bila dibandingkan 2018 di mana sebanyak 1,028 miliar jiwa di seluruh dunia tinggal di permukiman kumuh perkotaan.
Menurut data yang dikeluarkan Program Permukiman Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UN Habitat, sejak 2000 jumlah orang yang tinggal di permukiman kumuh naik dari waktu ke waktu.
Baca juga: Pemda Didorong Saling Belajar Tangani Permukiman Kumuh
Menurut PBB, rumah tangga kumuh adalah penghuninya mengalami kekurangan sebanyak satu atau lebih dari lima indikator yaitu:
Dari jumlah orang yang tinggal di permukiman kumuh yang disebutkan di awal artikel, hanya indikator satu sampai empat yang digunakan.
Baca juga: Jakarta dan Jabar, 2 Provinsi di Jawa yang Warganya Masih Banyak Tinggal di Rumah Kumuh
Tiga kawasan dengan penduduk yang tinggal di permukiman kumuh terbanyak adalah Asia Tengah dan Selatan sebanyak 359 juta jiwa, Asia Timur dan Tenggara sebanyak 306 juta jiwa, dan sub Sahara Afrika sebanyak 230 juta jiwa.
Di wilayah sub Sahara Afrika, lebih dari separuh penduduk perkotaannya tinggal di daerah kumuh.
Berikut jumlah orang yang tinggal di permukiman kumuh perkotaan di dunia sejak 2000 hingga 2020 sebagaimana dilansir dari laporan UN Habitat.
Baca juga: Upaya SMF Mengubah Wajah Kumuh Pesisir Kota Cirebon
Penataan kawasan kumuh adalah salah satu target dalam tujuan 11 Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan.
Dilansir dari The Sustainable Development Goals Report 2022 yang dikeluarkan PBB, ada beberapa faktor yang menyebabkan munculkan permukiman kumuh di daerah berkembang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.