Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Rumah Ramah Lingkungan?

Kompas.com, 28 Mei 2023, 16:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, selain sandang, dan pangan. Di rumahlah, interaksi manusia dalam organisasi terkecil bernama keluarga, dimulai.

Selain tempat untuk bertumbuh dan berkembang, rumah juga merupakan tumpuan ketika manusia rindu untuk pulang.

Meskipun masuk dalam kebutuhan dasar, namun ketersediaan lahan yang kian terbatas membuat rumah dipasarkan dengan harga yang semakin melambung.

Akibatnya, tidak semua orang bisa mendapatkan akses tempat tinggal, konon pula yang memenuhi aspek kelayakan, hemat energi, dan juga ramah lingkungan.

Kendati begitu, saat ini sudah banyak solusi yang dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal layak, terjangkau, dan memenuhi aspek-aspek keberlanjutan.

Baca juga: Mengintip Rumah Susun Khusus Penyandang Disabilitas di Surakarta

Salah satunya adalah compact house atau rumah kompak. Compact house juga dikenal dengan sebutan rumah mungil, rumah mikro, atau rumah pintar.  

Ini merupakan hasil karya arsitektur yang mengampanyekan tentang hunian dengan penggunaan ruang lebih sedikit, efisien, dan efektif sesuai fungsinya.

Tidak seperti rumah tradisional, compact house umumnya dibangun menggunakan Metode Konstruksi Modern (MMC) karena seluruh komponennya dibuat di pabrik dengan standar tinggi.

Di rumah tersebut, berisi kamar mandi, ruang keluarga fungsional, dan dapur yang lengkap serta desain cerdas untuk solusi penyimpanan yang optimal.

Kunci dari konsep compact house adalah menciptakan rumah yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari namun dengan cara yang lebih kompak dan ringkas.

Compact house dibangun dengan mempertimbangkan efisiensi energi sehingga banyak menggunakan bahan alami atau daur ulang.

Baca juga: Lima Panduan Terapkan Desain Interior Rumah Berkelanjutan

Ukuran rumah yang lebih kecil secara signifikan mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk membuat ruangan lebih sejuk. Dengan lebih sedikit pencahayaan, maka konsumsi listrik pun dapat dipangkas.

Namun demikian, tinggal di compact house artinya Anda memiliki lebih sedikit barang dan harus menyimpan setiap hal di dalam rak penyimpanan agar tidak berantakan.

Jadi, Anda harus siap membuang barang-barang yang tidak perlu dan hanya memprioritaskan pada yang penting saja.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau