JAKARTA, KOMPAS.com - Katarak merupakan kondisi kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan penurunan tajam penglihatan. Penglihatan seseorang dengan katarak ibarat melihat pemandangan melalui jendela yang buram dan berkabut.
Selama ini katarak selalu diidentikkan dengan penyakit orang lanjut usia di atas 50 tahun.
Faktanya, katarak tidak hanya dialami oleh orang tua saja melainkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Lalu, siapa saja yang berisiko terkena katarak? Dan seperti apa gejala katarak yang harus diperhatikan?
Dalam rilis KMN Eyecare yang ditinjau Dr. Maria Magdalena Purba, SpM, katarak umumnya terjadi pada orang lanjut usia. Hal ini disebabkan seiring bertambahnya usia (proses degenerasi) yang menyebabkan denaturasi protein pada lensa mata sehingga lensa menjadi keruh dan mengeras.
Baca juga: Mengenal Tujuan 3 SDGs: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Selanjutnya lensa yang keruh akan menghalangi cahaya yang masuk ke mata sehingga penglihatan menjadi buram. Lama-kelamaan bisa terjadi kebutaan akibat katarak.
Berdasarkan data statistik, gejala katarak ringan biasanya timbul antara usia 40-50 tahun dan persentase kejadian katarak dilaporkan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Akan tetapi, katarak juga sangat mungkin terjadi pada usia dewasa muda bahkan sejak bayi.
Berikut klasifikasi jenis katarak berdasarkan usia yaitu:
1. Katarak senilis
Biasanya terjadi karena proses degenerasi (penuaan), lensa mata secara alami mengalami kekeruhan, penebalan dan penurunan daya akomodasi.
2. Katarak juvenil
Jenis katarak ini mengenai usia yang lebih muda yaitu di atas satu tahun hingga 23 tahun. Katarak ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan normal lensa.
3. Katarak kongenital
Terjadi kekeruhan pada lensa mata sejak lahir, biasanya disebabkan karena infeksi yang dialami oleh ibu saat masa kehamilan seperti toksoplasma, rubella, dan sebagainya.
Baca juga: Rumah Sehat BAZNAS Gelar Layanan Kesehatan Gratis 3.900 Pasien
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya