KOMPAS.com – Indonesia diberkati potensi energi terbarukan yang melimpah ruah dari Sabang di Aceh hingga Merauke di Papua.
Energi terbarukan yang memiliki potensi di Indonesia contohnya adalah panas bumi, energi surya atau matahari, energi bayu atau angin, energi hidro atau air, bioenergi, dan energi dari samudera.
Energi terbarukan memiliki berbagai kelebihan yaitu sumber daya yang tidak pernah habis dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Maluku dan Papua
Menurut Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional (DEN), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 3.643 gigawatt (GW).
Salah satu daerah yang memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah adalah Provinsi Jawa Tengah.
Potensi energi terbarukan yang ada di Jawa Tengah sangat beragam mulai dari potensi energi terjunan air, panas bumi, hingga matahari.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Kalimantan
Dilansir dari situs berbagai sumber termasuk situs Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, berikut potensi energi terbarukan di Jawa Tengah.
Jawa Tengah memiliki potensi panas bumi yang melimpah. Kondisi ini tak bisa dilepaskan karena adanya sejumlah gunung berapi di provinsi ini.
Dilansir dari situs Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, potensi panas bumi di Jawah Tengah mencapai 965 megawatt (MW) yang tersebar di enam wilayah.
Keenam wilayah tersebut adalah:
Pemanfaatan energi panas bumi untuk tenaga listrik bisa dilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Sejauh ini, baru ada satu PLTP yang beroperasi di Jawa Tengah yaitu PLTP Dieng yang terletak di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, terdapat dua unit pembangkit yang beroperasi di PLTP Dieng dengan total 70 MW.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Bali dan Nusa Tenggara
Radiasi matahari di Jawa Tengah diperkirakan antara 3,5 kilowatt jam (kWh) per meter persegi per hari sampai dengan 4,67 kWh per meter persegi per hari.
Teknologi yang digunakan untuk mengonversi radiasi matahari menjadi energi listrik adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau panel surya.
Jika rata-rata efisiensi panel surya yang ada saat ini sekitar 14 persen, maka potensi daya yang dapat dihasilkan dari potensi energi surya di Jawa Tengah adalah 14,7 kW per meter persegi per bulan hingga 19,614 kW per meter persegi per bulan.
Penyebaran penyinaran radiasi matahati di Jawa Tengah cukup merata, sehingga semua wilayah di provinsi ini dimungkinkan untuk dipasang PLTS atau panel surya.
Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah menyebutkan dalam situs webnya bahwa PLTS merupakan pembangkit yang paling fleksibel untuk dikembangkan di provinsi ini.
Pemasangan PLTS skala kecil dapat diaplikasikan di daerah terpencil yang letaknya jauh dari jaringan PLN dan tidak mempunyai potensi lain selain intensitas matahari.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Sumatera
Jawa Tengah memiliki beberapa terjunan air sebagai potensi energi hidro. Potensi ini bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik minihidro (PLTM), dan pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH).
Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum energi Nasional (RUEN), potensi energi hidro di Jawa Tengah terdiri atas potensi PLTA dengan 813 MW dan PLTM atau PLTMH 1.044 MW.
Sejumlah potensi terjunan air yang besar beberapa telah dimanfaatkan sebagai PLTA dan terhubung dalam jaringan transmisi 150 kV maupun jaringan distribusi.
Potensi terjunan air dalam skala kecil yang dimanfaatkan untuk PLTM dan PLTMH yang dapat menyuplai energi listrik untuk wilayah di sekitarnya.
Untuk PLTA, di Jawa Tengah baru ada satu yaitu PLTA Wonogiri yang memanfaatkan aliran air dari Waduk Gajah Mungkur dengan kapasitas terpasang 12,4 MW.
Selain itu, beberapa PLTM dan PLTMH telah terpasang di sejumlah wilayah di Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sekitar.
Baca juga: Peta Potensi Panas Bumi Jawa Tengah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya