KOMPAS.com – Indonesia diberkahi salah satu energi terbarukan yaitu panas bumi dengan potensi yang melimpah.
Melimpahnya potensi energi panas bumi di Indonesia tak lepas dari letak geografisnya yang dilewati cincin api Pasifik alias ring of fire.
Lokasi potensi energi panas bumi di Indonesia tersebar di sepanjang jalur sabuk gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Indonesia
Menurut Kementerian ESDM dalam Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2022, potensi energi panas bumi di Indonesia mencapai 23.766 megawatt (MW).
Wilayah di Indonesia yang memiliki potensi energi panas bumi yang besar adalah Maluku dan Papua.
Menurut Ditjen Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Maluku dan Papua yang sejauh ini teridentifikasi adalah 1.219 MW.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia Beserta Lokasinya
Potensi tersebut tersebar di dua provinsi di Maluku dan satu provinsi di Papua.
Berdasarkan Buku Potensi Panas Bumi yang dirilis Kementerian ESDM pada 2017, ada 331 titik potensi panas bumi yang tersebar di 30 provinsi.
Dari 331 titik potensi panas bumi tersebut, sebanyak 70 di antaranya telah ditetapkan sebagai 70 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan sisanya adalah titik potensi.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP): Cara Kerja, Jenis, dan Komponennya
Menurut Buku Potensi Panas Bumi yang dirilis Kementerian ESDM, berikut potensi panas bumi di Maluku dan Papua berdasarkan provinsi.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Kalimantan
Panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik serta tidak menghasilkan emisi.
Teknologi yang mengubah energi panas bumi menjadi listrik adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Meski memiliki potensi panas bumi, belum ada satu pun PLTP yang berdiri dan beroperasi di Maluku dan Papua.
PLTP menjadi salah satu tumpuan dalam mencapai target bauran energi baru dan terbarukan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 23 persen pada 2025.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Bali dan Nusa Tenggara
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya