BATAM, KOMPAS.com - Satu bulan pasca penutupan pintu ekspor babi ke Singapura (19/4/2023) lalu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Bambang meninjau progres upaya penanggulangan virus African Swine Fever (ASF) di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
"Menjadi kewajiban kami untuk melakukan pengawalan agar babi asal Pulau Bulan dapat kembali memenuhi permintaan pasar ekspor," kata Bambang melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Dia mengingatkan agar penerapan SOP Biosecurity di Pulau Bulan dilakukan dengan sangat ketat, mulai dari prosedur biosecurity para pekerja, alat angkut, sampai kondisi pakan babi juga harus menjadi perhatian.
Bambang juga mempertanyakan progres persiapan implementasi sub kompartemen bebas ASF di Pulau Bulan, yang telah disepakati oleh Singapura.
Baca juga: Mubazir Makanan di Indonesia Tinggi, Butuh Penanganan Menyeluruh
Perwakilan PT Indo Tirta Suaka (ITS) Tjatur Isnandar menyampaikan, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk mengembalikan populasi babi di Bulan Farm seoptimal mungkin agar dapat kembali memenuhi permintaan pasar ekspor.
"Populasi yang tersisa saat ini 50.000 ekor dan target kami dalam waktu paling lama satu tahun bisa kembali mencapai 200.000 ekor, karena dahulu permintaan Singapura itu 1.000 ekor per hari," kata Tjatur.
Dia pun meyakinkan Kabarantan, bahwa proses repopulasi dapat dipercepat dengan adanya rencana impor vaksin ASF dari Vietnam.
Untuk itu Tjatur meminta arahan Kabarantan untuk dapat mengizinkan impor vaksin ASF asal Vietnam tersebut untuk dapat dikembangkan secara mandiri di Pulau Bulan.
Menurut informasi PT ITS, saat ini Vietnam sudah melakukan pengembangan vaksin ASF sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Kabarantan mengatakan, pada prinsipnya Pemerintah akan mendukung pelaku usaha yang berinisiatif untuk melakukan pengembangan vaksin secara mandiri. Agar dapat bermanfaat tentu tetap harus mengikuti prosedur yang berlaku.
Baca juga: Atasi Stunting, Pemkab Nunukan Kucurkan APBD Bantuan Makanan Bergizi
Kepala Karantina Tj Pinang Aris Hadiyono menginformasikan, per tanggal 8 Mei 2023 pihaknya telah kembali melakukan sertifikasi pengeluaran karkas daging babi asal Pulau Bulan sebanyak 112 kali untuk memenuhi kebutuhan kota Batam.
"Sejak pejabat otoritas veteriner propinsi kepulauan Riau membuka lalulintas produk hewan dari Pulau Bulan untuk wilayah Kota Batam, pejabat karantina Tj Pinang telah melakukan sertifikasi sebanyak 112 kali pengiriman dengan total 38 ton," papar Aris.
"Dengan hadirnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Propinsi Kepulauan Riau, Rika Azmi, bersama kita hari ini membawa semangat dan optimisme kebersamaan untuk melakukan percepatan penanganan penyakit ASF di pulau Bulan," tutup Bambang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya