KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengembangkan implementasi program cek kesehatan berkala masyarakat untuk bisa diterapkan sampai di tingkat pos pelayanan terpadu (posyandu).
Upaya tersebut termasuk dalam penerapan gaya hidup sehat yang dikampanyekan Kemenkes yaitu cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres (Cerdik).
Project Manager Officer Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Syahrul Efendi mengatakan, cek kesehatan akan dirancang sampai posyandu.
Baca juga: Kesehatan Mental Penting untuk Kehidupan Berkelanjutan
"Sekarang kita rancang sampai ke posyandu dengan harapan masyarakat akan aware (sadar) mengenai kondisi kesehatannya saat ini," kata Syahrul kepada wartawan saat acara konferensi pers Neuropathy Awareness Week 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (11/6/2023).
Salah satu poin utama CERDIK adalah menghimbau masyarakat untuk melakukan cek kesehatan secara berkala.
Idealnya, pengecekan dilakukan satu kali sebulan atau minimal satu kali dalam enam bulan, sebagaimana dilansir Antara.
"Cek kesehatan minimal sekali sebulan yang paling lama adalah sekali enam bulan," kata Syahrul.
Baca juga: Ajinomoto Kampanyekan Bijak Garam demi Kesehatan
Syahrul menjelaskan masyarakat bisa memanfaatkan pos binaan terpadu (posbindu) untuk melakukan pengecekan faktor risiko penyakit tidak menular. Saat ini Posbindu tersedia di seluruh puskesmas yang tersebar di Indonesia.
"Fasilitas di puskesmas sudah punya kegiatan deteksi penyakit tertentu yang tidak menular, dengan program posbindu dan itu bisa dilakukan di puskesmas," kata Syahrul.
Dia menambahkan, data kondisi kesehatan masyarakat dari fasilitas kesehatan kemudian diintegrasikan ke dalam platform SATUSEHAT yang merupakan versi pembaruan dari PeduliLindungi.
Baca juga: Tugu Insurance Bantu Anak Penderita Kanker Dapatkan Akses Layanan Kesehatan
Dalam platform tersebut, pengguna dapat mengetahui informasi mengenai data rekam medis, pelayanan kesehatan, hingga ketersediaan obat.
Syahrul menjelaskan saat ini program pengecekan kesehatan di posyandu masih dalam tahap pengembangan dan baru diterapkan di sebagian kota dan kabupaten.
Dia berharap, program tersebut bisa tersedia di seluruh posyandu di Indonesia.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Inisiasi Perbaikan Gizi Remaja Berkelanjutan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya