Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tanaman Hias Efektif Menyaring Udara di Rumah?

Kompas.com - 19/06/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Pada siang hari, melalui proses fotosintesis, tanaman menyerap karbon dioksida dan sinar matahari yang kemudian menghasilkan oksigen.

Namun pada malam hari, saat fotosintesis berhenti, tanaman justru mengeluarkan karbon dioksida dalam proses yang disebut respirasi.

Terlepas dari produksi oksigen atau karbon dioksida, tanaman hias tidak dapat membuat banyak perbedaan kualitas udara di dalam rumah.

Baca juga: 7 Cara Mengurangi Polusi Udara yang Berbahaya bagi Kesehatan

Meningkatkan kualitas udara di rumah

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa tanaman bukanlah cara paling efektif untuk menyaring polutan dan menjernihkan udara di dalam ruangan.

Di sisi lain, ada beberapa metode lain yang dapat membantu meningkatkan kualitas udara di rumah.

Memasang air purifier

Air purifier atau pembersih udara rumah bekerja dengan menyaring udara dalam ruangan melalui filter khusus yang menjebak partikel berbahaya seperti polutan dan alergen.

Buka jendela

Membuka jendela secara berkala juga dapat membantu meningkatkan kualias udara di dalam rumah.

Meskipun udara luar juga mengandung polutan, udara dalam ruangan memiliki VOC antara dua hingga lima kali lebih banyak daripada udara luar.

Ventilasi yang baik

Pastikan rumah dan ruangannya memiliki ventilasi yang baik setiap kali menggunakan produk yang mengeluarkan VOC.

Selain itu, biarkan pintu atau jendela tetap terbuka saat menggunakan produk pembersih yang kuat atau menyemprotkan aerosol.

Baca juga: Tips Mencegah Penyakit ISPA di Tengah Kualitas Buruk Udara Jakarta

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com