Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Dalam sistem tersebut, energi pasang surut air lait dikonversikan menjadi energi mekanik dan digunakan untuk menggiling gandum.

Baru pada abad ke-19, energi pasang surut air laut mulai digunakan untuk membangkitkan energi listrik.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

3. Arus laut

Energi arus laut merupakan energi yang berupa gerakan horizontal massa air laut. Adanya arus laut disebabkan oleh efek pasang surut dan perbedaan suhu dan salinitas air laut.

Arus laut bisa diubah menjadi energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga arus laut.

Mekanisme embangkit listrik tenaga arus laut adalah memanfaatkan energi kinetik dari arus laut untuk memutar turbin.

Turbin yang diputar oleh arus laut kemudan memutar generator sehingga menghasilkan listrik. Potensi arus laut yang besar biasanya terletak di perairan selat.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

4. Panas laut

Fasilitas OTEC berbasis darat di Keahole Point, Hawaii, Amerika Serikat (AS).WIKIMEDIA Fasilitas OTEC berbasis darat di Keahole Point, Hawaii, Amerika Serikat (AS).

Energi panas laut memanfaatkan perbedaan suhu laut di permukaan dengan kedalaman. Perbedaan ini bisa digunakan untuk pembangkitan energi listrik.

Pembangkit listrik dari perbedaan suhu laut dinamakan pembangkit listrik tenaga panas laut atau ocean thermal energy conversion (OTEC).

Konsep OTEC pertama kali dikemukakan pada awal 1880-an oleh insinyur asal Perancis, Jacques-Arsene d'Arsonval.

Dalam idenya tersebut, suhu permukaan air laut yang biasanya lebih panas digunakan untuk mendidihkan fluida kerja yang memilik titik didih di bawah titik didih air.

Jika sudah mendidih, fluida kerja berubah menjadi fluida gas atau uap dan diteruskan untuk memutar turbin. Turbin inilah yang kemudian memutar generator sehingga menghasilkan listrik.

Setelah uap dari fluida kerja tersebut memutar turbin, maka uap tersebut akan dteruskan ke bawah laut. Fluida kerja ini lantas menjadi dingin dan bentuknya berubah menjadi cair.

Fluida kerja berbentuk cair lalu dialirkan lagi ke permukaan air laut yang hangat untuk kemudian berubah menjadi fluida gas kemudian memutar turbin kembali.

Baca juga: Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau