Manfaat yang dapat diperoleh dari ekoriparian ini sangat beragam. Di antaranya, terbentuknya kelembagaan untuk dapat mengelola fasilitas yang terbangun secara mandiri dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Selain itu, fasilitas ini akan menjadi tempat wisata edukasi, sebagai sarana olahraga dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat Riau.
Baca juga: 7 Taman Nasional Indonesia yang Masuk ASEAN Heritage Park
Selanjutnya, fasilitas ini dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian sumber mata air di kawasan hutan Unilak serta membantu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Fasilitas yang ada di kawasan ini meliputi kantin dan area untuk UMKM, outdoor amphitheater, taman baca, jogging track, toilet, Biodiversity Online Information System Taman Kehati.
Tidak hanya untuk kelestarian lingkungan saja, kehadiran ekoriparian juga akan melibatkan beberapa UMKM dan ekonomi kreatif sekitar untuk memanfaatkan ruang usaha yang ada sebagai salah satu media komunikasi bisnis dan pemasaran produk atau jasa.
Selain di Unilak, PHR juga tengah melanjutkan pengembangan ekoriparian di Universitas Islam Riau (Umri). Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PHR dengan Rektor Umri pada tanggal 8 Juni 2023.
Pembangunan ekoriparian juga merupakan bagian dari upaya PHR dalam berkontribusi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s) nomor 11, yaitu menyediakan ruang terbuka hijau yang mudah dijangkau oleh semua kalangan, termasuk difabel, serta SDGs nomor 15, yaitu melestarikan dan memanfaatkan ekosistem daratan secara berkelanjutan serta melindungi spesies yang terancam punah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya