KOMPAS.com - Mencairnya es di kutub adalah salah satu dampak terburuk yang disebabkan oleh pemanasan global karena meningkatnya suhu bumi.
Beberapa tahun terakhir, kerap terdengar kabar mengenai mencairnya es di kutub yang semakin sering terjadi.
Dilansir pemberitaan Kompas.com, selama musim panas 2020, Laut Wandel di bagian timur dari Area Es Terakhir (Last Ice Area) di Kutub Utara telah kehilangan 50 persen es lapisan atasnya.
Es di kutub yang mencair menimbulkan dampak yang mengerikan bagi seluruh kehidupan di Bumi, terutama manusia.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut enam dampak mengerikan mencairnya es di kutub akibat pemanasan global.
Baca juga: 16 Dampak Pemanasan Global Terhadap Dunia
Salah satu dampak mencairnya es di kutub adalah permukaan air laut yang meninggi. Akibatnya, desa-desa pesisir dan kepulauan kecil terancam tenggela.
Karena permukaan laut yang meninggi, bencana seperti banjir rob, rosi pantai, dan ancaman terhadap pulau-pulau kecil juga semakin sering terjadi.
Terumbu karang membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Ketika permukaan air meninggi karena pencairan es kutub. sinar matahari yang cukup tidak akan dapat mencapai terumbu karang.
Situasi ini akan membuat terumbu karang kesulitan berfotosintesis dan mungkin akan mengancam kehidupannya dalam jangka panjang. Beberapa spesies ikan bergantung pada karang untuk makanan dan tanpa terumbu karang, mereka juga akan mati.
Es kutub berperan penting dalam mengatur iklim global. Es kutub yang mengapung di laut kemudian mencair berubah menjadi air tawar dan lepas ke lautan.
Perubahan salinitas di lautan dapat mengganggu pola arus laut dan sirkulasi termal. Hal ini dapat menyebabkan perubahan suhu, cuaca yang ekstrem, dan gangguan pada iklim global secara keseluruhan.
Baca juga: 7 Mitos Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Beserta Fakta Penyangkalnya
Mencairnya es kutub berdampak besar pada satwa-satwa yang ada di sana seperti beruang kutub, anjing laut, penguin, dan spesies lainnya. Banyak spesies ini bergantung pada es untuk mencari makan, berlindung, dan berkembang biak.
Mencairnya es di kutub dengan cepat mengancam habitat mereka dan dapat menyebabkan penurunan populasi dan bahkan kepunahan.
Selain mengancam satwa, mencairnya es di kutub juga berpotensi merusak ekosistem yang sensitif di wilayah tersebut. Ini termasuk kehilangan zona perairan es, alga, krustasea, dan organisme lain yang hidup di bawah es.
Selain itu, perubahan suhu dan salinitas air laut akibat mencairnya es kutub juga dapat memengaruhi kehidupan laut yang kompleks dan memicu penurunan keanekaragaman hayati.
Mencairnya es kutub juga berkontribusi pada peningkatan suhu global. Kondisi ini seperti lingkaran setan akibat pemanasan global.
Permukaan es berfungi memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa. Jika mencair, kapabilitasnya menurun.
Di sisi lain, air laut yang lebih gelap menyerap lebih banyak energi matahari. Kombinasi antara mencairnya es di kutub dan meningkatnya permukaan laut menyebabkan peningkatan suhu global.
Baca juga: Pakai AC Bisa Tingkatkan Pemanasan Global, Ini Penjelasannya
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya