Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2023, 19:59 WIB
Josephus Primus,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga tiba pada usia 5 tahun, gerakan #BijakBerplastik oleh Danone Indonesia tetap menyasar pengurangan sampah plastik hingga 70 persen.

"Target ini akan kami capai seluruhnya pada 2025," tutur Direktur Sustainable Danone Indonesia Karyanto Wibowo dalam informasi terkininya, Jumat (30/6/2023).

Mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sampah di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Jika pada 2021 mencapai 67,8 juta ton, naik menjadi 70 juta ton pada 2022.

Dari jumlah sampah tersebut, sampah plastik masih menjadi penyokong terbesar meningkatnya total keseluruhan jumlah sampah di ranah nasional.

Baca juga: Danone Diganjar Empat Kategori Terbaik Peduli Gizi Awards 2023

Padahal, jika terkelola dengan baik, sampah plastik dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomi serta dapat menjadi sumber mata pencaharian baru di sektor informal.

Nah, Danone Aqua melalui gerakan #BijakBerplastik melakukan komitmen dari salah satu bagiannya yakni Inclusive Recycling Indonesia (IRT).

IRT juga merupakan bentuk kolaborasi dengan Danone Ecosystem dan Veolia melalui kerja sama dengan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII),

Melalui IRT, Danone Aqua mewujudkan komitmen mengembangkan bisnis berkelanjutan dan mengimplementasikan ekonomi sirkular dengan melakukan pengelolaan sampah terintegrasi dan inklusif.

Sejauh ini, IRT sudah meningkatkan kolaborasi dengan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan peningkatan kekuatan ekonomi dan kesejahteraan komunitas lewat penguatan kelembagaan ekonomi lokal, pembinaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta dukungan tanpa henti agar perempuan dapat terus berkarya.

Baca juga: Kita Olah Banderol Sampah Plastik hingga Rp 10.000 Per Kilogram

Secara rinci, program IRT sudah merealisasikan peningkatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, recycle (TPS3R) di tingkat desa dan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) pada tingkat kecamatan, serta sejumlah lapak yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

Selain itu, program IRI pun menambah tingkatan pengelolaan plastik, terutama untuk jenis Polyethylene terephthalate (PET), dengan cara meningkatkan produktivitas 10 pelapak besar (waste collection center) yang bergerak dalam bidang pengumpulan sampah botol plastik.

Hingga saat ini, sebanyak 1.045 orang pemulung perempuan telah tercatat sebagai peserta aktif di sejumlah lapak yang tersebar mulai dari Semarang, Jawa Tengah, Malang, Jawa Timur, hingga Palu, Sulawesi Tengah.

Pada program ini tersedia berbagai fasilitas untuk para pemulung tersebut, semisal tabungan, layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan (BPJS TK), alat pelindung diri (APD), peningkatan kesadaran tentang pekerja anak, serta pelatihan-pelatihan pengembangan diri termasuk perihal keselamatan dan pengelolaan keuangan.

Baca juga: Cara Unilever Tangani Sampah Plastik dari Hulu ke Hilir

“Selain saya bisa mengatur penghasilan yang didapatkan, kami juga menerima berbagai pelatihan, Saya jadi tahu bahwa sampah plastik yang saya kumpulkan bisa digunakan kembali untuk sesuatu yang bermanfaat. Di samping itu, saya juga dapat membantu menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi jumlah sampah plastik yang beredar.” ungkap Wahyuni, pemulung peserta program IRT.

Di samping memberikan bantuan untuk manajemen pengolahan sampah, program ini juga bergerak dalam bidang edukasi menyebarkan kesadaran mengenai pentingnya daur ulang sampah plastik di antara masyarakat.

Sebut saja pelatihan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga kepada kader-kader di desa agar dapat menjadi edukator masyarakat sekitarnya, mendorong pembentukan bank sampah di tingkat masyarakat, dan melakukan edukasi di sekolah dasar dan membentuk tim “Ksatria Bumi Cilik” yang dilatih menjadi edukator sebaya di sekolah.

Menurut Karyanto, Danone Aqua sangat yakin model ekonomi sirkular merupakan salah satu solusi terbaik dalam mengatasi masalah sampah di Indonesia.

Baca juga: Alba Bangun Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Berkapasitas Ribuan Ton di Kendal

Metode ini juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga yang berujung pada perbaikan taraf hidup.

"Melalui pengembangan ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif, kami berupaya terus melibatkan berbagai pihak terutama perempuan di sektor informal agar dapat ikut berpartisipasi dan merasakan dampak positif dari inisiatif ini,” tutup Karyanto.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cerita dari Desa Watulabara di NTT, Merdeka dari Krisis Air
Cerita dari Desa Watulabara di NTT, Merdeka dari Krisis Air
Swasta
Satgas Lingkungan Berkelanjutan Pergubi Arusutamakan Isu Iklim dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
Satgas Lingkungan Berkelanjutan Pergubi Arusutamakan Isu Iklim dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
LSM/Figur
Greenpeace: KTT ke-27 ASEAN Jadi Momentum Hentikan Kabut Asap Lintas Batas
Greenpeace: KTT ke-27 ASEAN Jadi Momentum Hentikan Kabut Asap Lintas Batas
LSM/Figur
Tren Kepunahan Melambat, Tapi Ancaman Aktivitas Manusia Tetap Tinggi
Tren Kepunahan Melambat, Tapi Ancaman Aktivitas Manusia Tetap Tinggi
Pemerintah
Perusahaan Bahan Bakar Fosil Wajib Kembangkan Teknologi Penghilang Karbon
Perusahaan Bahan Bakar Fosil Wajib Kembangkan Teknologi Penghilang Karbon
Pemerintah
Pajak Makanan, Solusi Ganda Selamatkan Nyawa Sekaligus Iklim
Pajak Makanan, Solusi Ganda Selamatkan Nyawa Sekaligus Iklim
Pemerintah
Mengubah Wajah Kampung Nelayan di Pesisir untuk Entaskan Kemiskinan
Mengubah Wajah Kampung Nelayan di Pesisir untuk Entaskan Kemiskinan
Pemerintah
Ancaman Abadi Sampah Plastik, Bertahan di Permukaan Laut Lebih dari 100 Tahun
Ancaman Abadi Sampah Plastik, Bertahan di Permukaan Laut Lebih dari 100 Tahun
LSM/Figur
Pemerintah Singapura: Dekarbonisasi Penting, Tapi Tak Boleh Korbankan Semua Hal
Pemerintah Singapura: Dekarbonisasi Penting, Tapi Tak Boleh Korbankan Semua Hal
Pemerintah
Sembcorp Luncurkan Proyek Energi Bersih Berskala Besar di Jurong Island
Sembcorp Luncurkan Proyek Energi Bersih Berskala Besar di Jurong Island
Swasta
Kasus Radiasi Cikande Jadi Peringatan, BRIN Minta Daerah Ekspor Perketat Pengawasan
Kasus Radiasi Cikande Jadi Peringatan, BRIN Minta Daerah Ekspor Perketat Pengawasan
Pemerintah
SIEW 2025: Singapura Perkuat Konektivitas Energi dengan Asean untuk Maksimalkan Energi Terbarukan
SIEW 2025: Singapura Perkuat Konektivitas Energi dengan Asean untuk Maksimalkan Energi Terbarukan
Pemerintah
BSN Dorong Tata Kelola Sertifikasi Produk yang Baik, Industri TIC Diminta Jaga Iklim Usaha
BSN Dorong Tata Kelola Sertifikasi Produk yang Baik, Industri TIC Diminta Jaga Iklim Usaha
Swasta
KLH Relokasi 91 Warga Cikande, Dekontaminasi Area Terus Digencarkan
KLH Relokasi 91 Warga Cikande, Dekontaminasi Area Terus Digencarkan
Pemerintah
SIEW 2025: Mengintip Upaya Singapura Maksimalkan Renewable Energy untuk Ketahanan Energi
SIEW 2025: Mengintip Upaya Singapura Maksimalkan Renewable Energy untuk Ketahanan Energi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau