Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2023, 15:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Tanaman purun yang dulunya gulma di wilayah rawa di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, kini mulai diolah menjadi properti bermanfaat. Namanya sedotan dengan jenama Purunea.

Sedotan ramah lingkungan pengganti bahan plastik ini bahkan telah dikampanyekan di sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Pengelola sedotan purun Belitung, Hartati mengatakan, pembuatan sedotan berawal dari rencana pemanfaatan kembali rumput purun.

Sebelumnya, purun atau lepironia articulata kerap digunakan sebagai tali pengikat, dan kerajinan tikar.

"Kami pikir mencoba membuat sesuatu yang baru untuk manfaatkan purun ini, awal diteliti kira-kira potensinya bisa kita jadikan apa saja, dari itu jadilah riset untuk sedotan," kata Hartati kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Pemkot Banjarbaru Kembangkan Metode Pertanian Ramah Lingkungan

Hartati mengungkapkan, membuat sedotan dari tumbuhan purun danau telah melalui banyak riset. Ini dilakukan agar kualitas produk dengan merk dagang Purunea itu terjaga dan aman untuk digunakan.

"Kami melalui banyak tahapan alur produksi sehingga aman, layak digunakan, dan tentunya melalui hasil uji laboratorium," ujar Hartati.

Saat ini, usaha Purunea telah mempekerjakan sebanyak 15 orang. Produk dikemas dengan tampilan menarik berupa kotak warna hijau.

Ada dua kemasan yang dipasarkan yakni kemasan berisi 25 batang dan 50 batang dengan panjang masing-masing 25 sentimeter.

Usaha Purunea yang bermula 2019 sempat terpuruk karena pandemi Covid-19. Pandemi membuat kunjungan wisata merosot, begitu juga dengan aktivitas restoran yang terhenti, berimbas pada permintaan sedotan purun.

Produksi sedotan purun yang semula mencapai 13.000 batang, anjlok menjadi 6.000 batang per hari. Setelah pandemi berakhir, produksi purun berangsur normal hingga mencapai angka 10.000 batang per hari.

Baca juga: Olimpiade Paris 2024 Dijanjikan Paling Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

Pemasaran tidak hanya pada wisatawan dan pelaku usaha, tapi juga ditawarkan dari rumah ke rumah.

"Pemasaran kita melalui medsos, e commerce mengikuti pameran dan bazar, promosi ke restoran dan hotel, serta dukungan dari Pemerintahan Daerah ikut berperan serta memperkenalkan produk sedotan ini baik di dalam daerah maupun keluar daerah bahkan sampai ke luar negeri," papar Tati.

Tati bersyukur sejumlah lembaga mendukung kampanye untuk menggunakan sedotan purun sebagai souvenir pada setiap acara.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, sedotan purun sebagai produk berkonsep ekowisata yang telah disosialisasikan pada masyarakat internasional melalui PBB.

Sedotan ini diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang bersumber dari limbah plastik.

Baca juga: Seperti Apa Rumah Ramah Lingkungan?

"Sedotan purun adalah kreativitas dari UMKM Belitung yang memanfaatkan tanaman liat di bekas tambang timah atau kolong," ujar Isyak.

Pemerintah daerah kata Isyak terus memberikan dukungan, seperti dengan adanya surat edaran bagi lembaga atau usaha restoran dan rumah makan untuk menggunakan sedotan purun.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

BUMN
Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

LSM/Figur
Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Swasta
PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

Pemerintah
Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Pemerintah
Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Pemerintah
Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

LSM/Figur
Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Pemerintah
Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Pemerintah
Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Pemerintah
Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Pemerintah
Bank Pembangunan Asia Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Kerja Sama Transisi Energi

Bank Pembangunan Asia Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Kerja Sama Transisi Energi

LSM/Figur
IIRC: Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Geopolitik

IIRC: Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Geopolitik

Pemerintah
Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

LSM/Figur
Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau