Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Diskusi dengan Sejumlah Gubernur, Prabowo Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Kompas.com - 08/04/2025, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto optimistis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia setelah berdiskusi dan membahas perkembangan pertanian bersama beberapa gubernur yang mengikuti kegiatan panen raya serentak di 14 provinsi, Senin (7/4/2025).

Presiden Prabowo yang memimpin kegiatan panen raya dari Majalengka, Jawa Barat, mengatakan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia bisa tercipta.

Asalkan, kata Prabowo, kebijakan-kebijakan yang berpihak pada petani makin inklusif.

Baca juga: Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

"Saya percaya kita akan jadi lumbung padi dunia, lumbung pangan dunia. Kelak kita akan beri bantuan-bantuan ke negara-negara yang susah. Karena tujuan kita baik, tujuan kita mulia, tentunya kita ingin rakyat kita, petani kita hidup baik dan sejahtera," kata Prabowo, sebagaimana dilansir Antara.

Dalam diskusi tersebut, beberapa gubernur menyampaikan apresiasi terkait kebijakan-kebijakan baru yang menguntungkan petani dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Mereka di antaranya adalah Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal, hingga Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

Beberapa gubernur mengemukakan pelbagai hal, mulai kebijakan penyerapan gabah dengan harga pokok penjualan (HPP) Rp 6.500,00 per kilogram, penyediaan pupuk langsung menyasar petani, hingga penyediaan alat dan mesin pertanian ke petani di daerah.

Baca juga: FAO: Ada 6.000 Tanaman Pangan, Mirisnya Kita Tergantung pada 9 Jenis

Hal itu, menurut sejumlah gubernur, berhasil meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang dikelola oleh petani di berbagai daerah. 

Misalnya, untuk Sulawesi Selatan di kuartal 1 2025, petani bisa menghasilkan panen gabah mencapai 1.993 ton. 

Padahal, capaian tersebut pada tahun sebelumnya merupakan akumulasi hasil panen dalam 1 tahun.

Contoh lainnya dari NTB, jika secara keseluruhan 2024 petani hanya bisa menghasilkan panen gabah sebanyak 1,4 juta ton, tahun ini peningkatan hasil pertanian telah terlihat mencapai 900.000 ton hanya untuk kuartal 1.

Baca juga: Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Lalu Muhamad optimistis capaian mereka akan bisa lebih besar lagi apabila kebijakan kemudahan bibit, pupuk, bahkan irigasi bisa terus dipertahankan pada masa depan.

Presiden Prabowo menyambut baik laporan-laporan dari setiap daerah yang menyampaikan perkembangan pertaniannya.

Prabowo berharap, pada masa mendatang akan lebih banyak petani yang merasakan manfaat dari kebijakan-kebijakan yang berpihak.

Dia berkomitmen akan lebih banyak daerah-daerah yang akan menerima bantuan serupa sehingga hasil pertanian yang optimal bisa dirasakan di lebih banyak daerah di Indonesia.

"Nanti kita juga akan cari daerah-daerah lain yang bisa kita bantu intervensi kita akan kirim alat-alat tersebut," kata Prabowo.

Baca juga: Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau