Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DLH: Polusi Udara di Jakarta Turun Selama Masa Lebaran 2025

Kompas.com - 08/04/2025, 10:41 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan kualitas udara Jakarta cenderung membaik saat momen Idul Fitri 1146 Hijriah. 

Berdasarkan pemantauan di sembilan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) konsentrasi PM 2.5 dilaporkan menurun dibandingkan hari sebelumnya. 

“Konsentrasi PM 2.5 tertinggi justru tercatat pada 26 dan 27 Maret 2025, yang merupakan hari-hari terakhir sebelum cuti bersama. Ini kemungkinan besar karena aktivitas masyarakat di Jakarta masih tinggi menjelang libur panjang,” kata Asep dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

Baca juga: Strategi DLH Jakarta Tangani Polusi Udara: Tiru Paris dan Bangkok

Sementara itu, pantauan kualitas udara menunjukkan PM 2.5 melonjak pada H+4 dan H+5 Lebaran. Hal itu menandakan mulai kembalinya aktivitas masyarakat di Jakarta pasca mudik. 

"Pola ini penting untuk terus kami pantau setiap tahunnya, agar kebijakan pengendalian emisi bisa lebih tepat sasaran dan waktu,” jelas Asep.

Asep membandingkan, kualitas udara di momen Idul Fitri 2025 lebih baik daripada tahun 2024. Ia mencatat, terjadi penurunan konsentrasi polutan sebesar 43-75 persen pada 2025 jika dibandingkan 2023 yang penurunannya sekitar 18–69 persen.

“Dari sisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Jakarta berada dalam kategori ‘Baik’ saat hari raya pertama, sedangkan pada periode pemantauan hari kedua masuk ke dalam kategori ‘Sedang’," papar Asep. 

Baca juga: Tekan Polusi Udara dari Kawasan Industri, Pemerintah Uji Emisi Kendaraan Besar

"Data juga menujukan bahwa konsentrasi polutan saat Idul Fitri tahun 2025 lebih rendah dibandingkan tahun 2023 dan 2024,” imbuh dia.

Asep menyampaikan, masyarakat dapat mengecek kualitas udara secara real-time melalui laman udara.jakarta.go.id sebelum beraktivitas di luar ruangan. 

"Dengan mengetahui data dan informasi dari fitur dalam website tersebut, nantinya warga Jakarta dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil, misalnya selalu gunakan masker bila berada di lokasi dengan tingkat cemaran udara tinggi,” ucap dia.

Baca juga: Polusi Udara Global Turun, tetapi di Negara Berkembang Tetap Tinggi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau