KABUPATEN TANGERANG, KOMPAS.com - Rheem, perusahaan yang memproduksi pemanas air dan sistem Heating, Ventilating, and Air Conditioning (HVAC) asal Amerika Serikat menjalankan empat kebijakan keberlajutan Sustainable Development Goals (SDGs).
"Target keberlanjutan ini untuk pencapaian hingga 2025," tutur Direktur PT Dewata Vulcanindo Suryajaya Agus Tandany, Selasa (5/7/2023).
Agus memaparkan, di seluruh pabrik Rheem, seperti di Vietnam, ada upaya pengurangan efek rumah kaca (ERK) hingga 50 persen.
Baca juga: Pembaca Muda KG Media Paling Peduli SDGs Perusahaan atau Merek
Kemudian melalui produk-produk Rheem akan ada pencapaian pengurangan ERK dan nol sampah atau zero waste.
"Selain itu, kami membuat produk-produk yang awet dan tidak gampang rusak dalam pemakaian untuk pencapaian zero waste itu," tutur Agus.
Saat ini, Rheem sudah melatih lebih dari 250.000 tukang untuk melayani perawatan produk-produk Rheem demi menjaga keawetan tersebut.
Agus juga menjelaskan, peralatan pemanas air dengan teknologi pemanfaatan udara di sekitar piranti produk Rheem adalah bagian dari penghematan energi.
Pasalnya, kebutuhan energi listrik dan gas hanya perlu untuk menjalankan mesin pemanas air produk Rheem, bukan untuk memproses udara sekitar dalam sistem pemanasan air.
Baca juga: Laporan SDGs 2022: Kesetaraan Gender Jauh Panggang dari Api
Rheem dalam kesempatan terkini merilis dua pemanas air yakni RHP-2805 dan RHP-5207C seri ProTerra yang mendapatkan penghargaan perunggu pada Thomas Alva Edison Award pada Juni 2023.
Penghargaan tahunan Thomas Alva Edison di AS ini termasuk penghargaan penuh gengsi dalam kelas internasional yang mengakui inovasi mengubah dunia dan pemikiran brilian di baliknya.
Seri Proterra, diklaim mampu memangkas biaya perawatan hingga Rp 1,6 juta per tahun untuk produk bagi rumah tangga dengan empat anggota.
Agus membandingkan penghematan biaya perawatan pemanas air berbasis listrik maupun gas peruntukan sama yang menelan ongkos Rp 4,6 juta per tahun.
"Ada penghematan biaya perawatan hingga seperempat," ucap Agus.
Sejak berdiri pada 1925 oleh kakak beradik Richard S Rheem dan Donald L Rheem, perusahaan manufaktur itu kini memiliki 11 divisi bisnis produk pembuatan air panas berikut sudah menjual rerata 8 juta produknya per tahun di seluruh dunia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya