Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Panel Surya di Rumah, Kenali Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 09/07/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Penggunaan panel surya sebagai salah satu alternatif sumber energi kian menjadi tren terutama pada bangunan perumahan.

Energi surya dinilai menjadi salah satu langkah masa depan dalam memaksimalkan cahaya matahari sebagai sumber energi listrik di rumah.

Namun apa saja kelebihan dan kekurangan menggunakan panel surya dibandingkan dengan energi listrik konvensional sebagai sumber energi di rumah?

Berikut hal yang mesti Anda ketahui tentang panel surya:

1. Tagihan listrik lebih terjangkau

Selain ramah lingkungan, salah satu kelebihan utama menggunakan panel surya sebagai sumber energi adalah dapat menghemat biaya tagihan listrik.

Baca juga: Potensi Energi Surya Jateng Melimpah Ruah, Pertumbuhan Investasi Perlu Digenjot

Dengan panel surya, Anda tidak perlu pusing tentang biaya listrik yang kian membengkak setiap akhir bulan.

Panel surya akan dapat menghasilkan energi sendiri di rumah yaitu dengan memanfaatkan cahaya alami panas matahari yang kemudian dapat Anda konversi menjadi energi.

2. Biaya pasang panel surya mahal

Salah satu kekurangan menggunakan panel surya adalah biaya beli dan pasang panel surya yang masih terbilang mahal.

Alasan mahal ini juga menjadi penyebab utama mengapa banyak orang belum mau beralih menggunakan panel surya.

Mahalnya harga panel ini disebabkan karena sejumlah alasan, salah satunya karena industri pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia masih terbatas.

Selain itu, banyaknya material seperti sel surya atau solar cell yang masih dipasok dari luar negeri. Hal itu kemudian yang menjadikan harga panel surya nasiomal menjadi lebih mahal dibandingkan negara lain.

Baca juga: Bagaimana Jika Seluruh Gurun Sahara Dipasangi Panel Surya?

Saat ini harga rata-rata solar panel nasional masih mencapai 1 dollar AS per watt peak (WP). Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan negara lain, seperti China yang hanya 20 sen per WP.

3. Didukung banyak negara

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau